- Istimewa
VIVAnews - PT Astra Daihatsu Motor tengah menyiapkan model terbaru untuk pasar mobil Indonesia. Model ini nantinya akan mengisi mobil rendah biaya dan ramah lingkungan.
Direktur Utama PT Astra Daihatsu Motor, Sudirman Maman Rusli, mengatakan, model-model yang tengah disiapkan itu di antaranya A-Concept, mobil yang pernah dipamerkan dalam ajang Indonesia International Motor Show, Juli lalu.
"Itu salah satu pilihan," kata Sudirman dalam diskusi dengan sejumlah wartawan di Jakarta, Selasa 19 Juni 2012.
Sudirman mengatakan, perusahaan tidak akan mengimpor atau mencontek mobil Daihatsu lain yang sudah dipasarkan di luar negeri. "Semua murni bikinan Indonesia, kecuali R&D (penelitian dan pengembangan) yang sebagian dikerjakan di Jepang," katanya.
Alasannya, dia mengatakan, pembangunannya akan lebih efisien dan bisa menekan ongkos produksi, sehingga harga yang dikeluarkan bisa murah. Bila impor, Astra Daihatsu harus mengubah sejumlah komponen, termasuk suku cadang agar sesuai dengan aturan di Indonesia.
Rencananya, mobil murah dari embrio A-Concept ini akan mengusung mesin 1.000-1.200 cc. Meski demikian, soal kinerja, jangan diragukan lagi. "Xenia yang 1.000 cc tujuh penumpang saja masih bisa menanjak, apalagi ini cuma lima penumpang," kata ketua umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ini.
Selain itu, soal keamanan tak perlu khawatir. Meski dibangun dengan rendah biaya, Daihatsu tak akan mengorbankan faktor keselamatan penumpang.
Mobil ini akan dibuat di pabrik Daihatsu, Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini sekarang sedang dalam masa perluasan dengan investasi Rp2,1 triliun. Investasi ini akan meningkatkan kapasitas produksi Daihatsu dari 330 ribu unit menjadi 430 ribu unit per tahun.
Namun, hingga saat ini, Astra Daihatsu masih menunggu peraturan mobil rendah biaya dan ramah lingkungan ini keluar. "Kalau Agustus keluar, produk baru kami sudah bisa diluncurkan pada awal tahun depan," katanya.
Saat ini, kebijakan mobil rendah biaya masih terus digodok. Menurut Sudirman, beberapa kesepakatan sudah tercapai antara pemerintah dan pelaku industri. Beberapa poin di antaranya besaran kapasitas mesin dan konsumsi bahan bakar.
Kalau mesin 1.200 cc, konsumsi BBM harus 20 kilometer per liter, sedangkan mesin 1.000 cc mencapai 22 kilometer per liter. "Sedangkan soal harga belum ada keputusan. Kami mengusulkan di bawah Rp100 juta," katanya. (art)
Terpopuler: 5 Kota Berbiaya Hidup Termahal di Indonesia, hingga Profil Mooryati Soedibyo
Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Lifestyle VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.
