- Autoevolution
VIVAnews - Sistem navigasi (GPS) yang biasanya digunakan untuk mempermudah dan membuat rasa aman bagi pengendara mobil, ternyata tidak sepenuhnya berjalan dengan baik.
Berdasarkan kajian lembaga penelitian dan konsultan pemasaran global asal Amerika Serikat (AS), JD Power and Associate, disebutkan banyak pengendara mobil yang merasa frustasi dengan adanya sistem GPS tersebut.
Dari hasil penelitian yang melibatkan 18.303 responden pemilik mobil model 2011, mereka mengatakan frustasi dengan sistem navigasi yang berbasis satelit itu. Sistem tersebut justru membuat pengendara menjadi bingung karena sering tidak akurat, dan suara yang dapat mengganggu konsentrasi pengendara.
Menurut JD Power and Associate, sedikitnya delapan isu yang sering dilontarkan pengendara mobil ketika menggunakan GPS. Mulai dari alamat, jalan, atau kota tidak ditemukan, kesulitan memasukkan alamat tujuan, dan rute yang diberikan tidak langsung.
Kemudian, kesulitan menggunakan kontrol pengenalan suara, peta tidak menunjukkan nama jalan yang jelas dan pasti, pengguna tidak dapat menemukan menu yang diinginkan di layar, kesulitan menemukan tempat menarik yang semestinya terdapat di peta, dan layar terlalu silau, sehingga pengguna kesulitan melihatnya
“Hampir semua pemilik mobil mengaku sangat frustasi dengan sistem GPS. Fitur ini justru membuat pengemudi menjadi tidak nyaman. Kebisingan suaranya serta ketidakakuratan jadi penyebab utamanya,” kata Andy Bernhard, Direktur JD Power and Associates seperti dilansir Autoevolution, Jumat 25 November 2011. (art)
Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"
Kemenkominfo menyelenggarakan kegiatan chip in Literasi Digital dengan mengusung tema “Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya”.
