- Topspeed
VIVAnews - Rasa penasaran terhadap andalan baru Mitsubishi terjawab sudah, setelah sejumlah wartawan diajak menjajal Outlander Sport pada Kamis 12 Juli 2012. Sejumlah wartawan, termasuk VIVAnews, diajak menjajal SUV terbaru mulai dari Kawasan SCBD, Jakarta, menuju Cikeas, Bogor.
Sebelum memasuki kabin, sedikit kita melirik bagian eksterior Outlander Sport. Di bagian depan mobil terdapat grill dengan garis chrome yang membuat mobil tampak agresif. Di bagian lampu depan mobil ini memiliki sudut yang sangat tajam dengan super wide range HID headlamps. Sementara fog lamp menggunakan chrome bezel cover.
Di bagian belakang, lampu terlihat sporty dan tajam berkat rear combination lamp. Sedangkan keseluruhan bodi, Outlander Sport memiliki tampilan energik, gagah, dan berdesain aerodinamis.
"Mobil ini didesain untuk jiwa muda, seperti eksekutif muda dengan satu atau dua anak," kata Eksekutif Marketing Director Rizwan Almasjah, di sela media Test Drive Experience, di lapangan multifungsi Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Ketika memasuki kabin dan berkesampatan menjajal. Kesan pertama di belakang kemudi terasa nyaman, dengan jok kulit dilapisi balutan fabric berwarna hitam. Mobil ini juga terasa maskulin karena bernuansa hitam, khususnya pada dashboard dan warna utama lain.
Untuk menyalakan mesin mobil ini tidak memerlukan kunci, karena fitur star/stop engine button terdapat di mobil ini. Distem kunci ini terintergrasi dan diatur oleh ECU, yang juga berfungsi untuk membuka dan menutup pintu.
Ketika sudah menyala, mobil yang diberangkatkan dari SCBD malalui tol dalam kota sangat cocok untuk kendaraan di Jakarta. Namun sayang, padatnya kota Jakarta tak bisa membuat kami bisa merasakan kecepatan penuh mobil yang diklaim sebagai The Legend Meets Urban Soul ini.
Kami menjajal Outlander Sport PX, varian terlengkap dari seri Outlander Sport. Pada varian ini mobil dilengkapi mesin berkapasitas 2,0 liter INVECS-III CVT dengan mode sport yang diklaim sangat responsif di setiap kecepatan.
Kami pun mencoba fitur Magnesium Paddle Shift, fitur ini menawarkan kemudahan berkendara secara sporty yang memungkinkan pengemudi dapat memindahkan gigi secara manual dengan posisi tangan tetap berada di kemudi, tanpa menginjak kopling atau memindahkan tangan ke prosneling.
Saat sedikit melakukan manufer dengan menyelip beberapa mobil di tol, mobil ini sangat agresif, dan pada jalan yang kurang rata hanya sedikit mengalami guncangan. Mungkin, karena menggunakan suspensi depan Macpherson Strut coil sping with stabilizer bar. Sedangkan rear menggunakan multi link, coil spring with stabilizer bar.
Di tengah perjalanan, kami juga mencoba fitur Panoramic Glass Roof. Dengan menekan tombol push/stop di kabin atas, glass roof pun terbuka. Kursi penumpang belakang pun dapat merasakan langit-langit.
Meski terbuka, pengemudi dan penumpang tak perlu khawatir kepanasan, karena meski matahari terik, glass roof ini dilapisi UV, sehingga tidak panas. Selain itu, bila Glass Roof dibuka pada malam hari, kita bisa melihat indahnya langit dimalam hari.
Selain menjajal fitur Glass Roof, selama perjalanan kami juga ditemani dengan sistem audio yang dilengkapi LCD 7 inch touch screen 2DIN, DVD, CD, MP3, WMA, AM/FM Radio, USB Port, Blouthooth, dan Wireless Technology.
Mengenai performa, kami hanya mencoba pada kecepatan 110 km/jam. Ini belum kecepatan penuh, hanya karena ramianya lalu lintas Jakarta saja. Pada kecepatan itu, mobil masih terasa kedap suara.
Selain itu, saat beberapa kali melakukan sedikit manufer, SUV ini mudah dikendalikan. Sayangnya saat di tanjakan, mobil sedikit kurang bertenaga, mungkin karena menggunakan transmisi otomatis. (adi)
Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal
Baru-baru ini terjadi di media sosial, sebuah video di media sosial memperlihatkan pengendara motor menabrak sebuah mobil pikap hingga terjungkal.
