Nasib Si Kembar Agya-Ayla Terkatung-katung

Perkenalan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla
Sumber :
  • VIVAnews/Sandy Adam Mahaputra

VIVAnews - Mobil rendah biaya dan hemat bahan bakar kini tengah menjadi tren di Indonesia. Sejumlah pabrikan berlomba meluncurkan mobil-mobil mungil di bawah 1.200 CC yang sangat irit bahan bakar. Tujuannya satu, supaya masuk dalam kategori Low Cost and Green Car (LCGC), sehingga bisa menikmati keringanan pajak.

Sayangnya aturan itu masih mengambang. Pemerintah hanya mengatakan aturan ini akan segera ke luar dalam beberapa waktu mendatang. "Ibarat orang hamil, bayi ini pasti lahir. Tak mungkin gagal," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat saat perkenalan mobil LCGC Astra beberapa waktu lalu.

Memang, Grup Astra lah yang paling siap dengan mobil jenis ini. Mereka sudah memperkenalkan bayi yang baru lahir, Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla. Namun, karena belum ada aturan, dua mobil kembar ini hingga kini masih terkatung-katung: harganya belum ditetapkan.

Direktur Pemasaran Toyota Joko Trisanyoto mengatakan, perusahaannya saat ini masih menunggu regulasi itu. Karena belum ada regulasi itu, pabrikan masih belum tahu seberapa batas harga mobil, seberapa batas maksimal konsumsi bahan bakar, seberapa batas maksimal emisi, dan seberapa besar kandungan lokal.

Grup Astra yang didukung pabrikan kakap Jepang, Toyota Group, sudah mengantisipasi semuanya. Ayla-Agya sudah menggunakan mesin di bawah 1.000 cc, bahan bakar pun irit. Tentu saja gas buang pun menjadi semakin kecil.

Meski demikian, perusahaan otomotif terbesar di Indonesia ini belum bisa menentukan harga kedua produk. Masing-masing hanya memperkirakan harganya Rp75-100 juta. Ini tak lain mengacu perkataan Menteri MS Hidayat bahwa harga LCGC tak mungkin lebih dari US$10 ribu. Artinya, hitungan secara mudah mobil rakyat  tak mungkin sampai Rp100 juta.

Bagaimana bila aturan itu terlalu lama? "Alternatif terburuk kami akan menjual tanpa insentif," kata Joko dalam perbincangan dengan VIVAnews beberapa waktu lalu.

Pemerintah, dalam aturan LCGC yang sudah digodok dua tahun,  menjanjikan insentif bebas Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). "PPnBM itu 10 persen. Jadi harganya akan 10 persen lebih mahal dari perkiraan saat ini."

Selain Grup Astra masih banyak yang menanti. Presdir Mitsubishi Motor Corp Osamu Masuko mengatakan pihaknya menanti kebijakan detail tentang LCGC dari pemerintah Indonesia. Ia mengaku tertarik masuk ke segmen tersebut, karena potensi pasarnya cukup besar. "Selera konsumen di Indonesia telah berubah. Dulu Toyota Kijang menjadi acuan, sehingga kami juga ikut dengan memasarkan Mitsubishi Kuda," katanya di sela IIMS beberapa waktu lalu.

Ia menilai pasar kendaraan kecil yang kompak bakal menjadi tren. Karena itulah, pihaknya mendorong Mitsubishi Mirage sebagai ikon mobil kecil untuk bersaing dalam tren yang tengah berkembang itu. "Kalau ada kebijakan pemerintah tentang LCGC yang mirip dengan spesifikasi Mitsubishi Mirage, tentu kami akan mempertimbangkan Mirage menjadi LCGC, atau juga model lain," ujar Masuko.

Karena itu, ia menegaskan tidak tertutup kemungkinan Mitsubishi Mirage yang mengusung mesin 1.200 cc dirakit di Indonesia untuk memenuhi salah satu ketentuan LCGC yaitu mobil tersebut diproduksi di Indonesia dengan kandungan komponen lokal tertentu.

Hal senada disampaikan Wakil Direktur Nissan Motor Indonesia (NMI) Teddy Irawan. "Kami siap memproduksi kendaraan (LCGC) yang diinginkan," ujarnya.

Namun, ia juga mengaku masih menunggu kebijakan yang jelas dari pemerintah, terutama terkait insentif pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Grup Nissan sudah menggelontorkan investasi besar-besaran untuk menghidupkan merek lama, Datsun. Merek inilah yang akan mengisi pasar mobil murah di Indonesia.

Produsen mobil China yaitu Geely malah sudah berani mendeklarasikan Panda 1000 cc sebagai LCGC dengan harga Rp98 juta per unit. "Saat ini kami memang masih mengimpor mobil tersebut dari China. Namun tidak tertutup kemungkinan kami akan memproduksinya di Indonesia, sesuai ketentuan pemerintah tentang LCGC," kata Presdir PT Geely Mobil Indonesia Hosea Sanjaya. (umi)

PKB Bantah Pertemuan Prabowo dan Cak Imin Bahas Kursi Menteri
Tersangka Pembunuhan

Remaja di Lampung Tengah Tewas Ditusuk Pakai Pisau Dapur

BR, seorang remaja berusia 17 tahun, warga Kampung Terbanggi Agung, Kecamatan Gunungsugih, Kabupaten Lampung Tengah tewas usai mengalami luka tusukan di dadanya. Pelakuny

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024