Orang Pertama yang Punya Ferrari di China

Li Xiaohua, pemilik Ferrari pertama di China
Sumber :
  • Autoevolution

VIVAnews - China kini menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia. Banyak orang kaya baru lahir di negeri Tirai Bambu itu. Mereka pun gemar membuang uangnya untuk membeli tunggangan eksotis seperti Ferrari, Lamborghini, Aston Martin, Rolls Royce, Maserati, dan Porsche.

Padahal sebelum era itu, merek-merek mobil super mewah tersebut masih sangat asing bagi warga China. Tapi, ada satu orang yang memberikan membeli mobil super dan menjadi pemilik Ferrari pertama di China pada masa itu.

Pria itu adalah Li Xiaohua. Dilansir Autoevolution, Jumat 19 Oktober 2012, pada 1992 lalu pria berumur 60 tahun ini membeli Ferrari 348TS berwarna merah.

Dia terbilang cukup berani membeli 'kuda jingrak'. lantaran harus merogoh kocek cukup dalam yakni US$138.880 (Rp1,34 miliar) dalam kurs mata uang saat ini.
 
“Saat itu tidak ada yang tahu apa-apa soal supercar. Orang di sini hanya tahu tentang Ferrari di koran dan majalah, dan mbelum pernah ada yang melihatnya secara langsung,” kenang Li Xiaohua.

Cole Palmer Jadi Pusat Perhatian Jelang Man City vs Chelsea

Sejarah Baru

Menurut masyarakat China, kata dia, Ferrari merupakan mobil kecil yang hanya bisa menampung dua orang penumpang saja. "Kini China tidak lagi miskin, dan banyak anak muda yang bisa membeli Ferrari. Bagi saya ini adalah sejarah baru bagi China".

Ferrari mulai masuk ke pasar China yang berbarengan dengan Olimpiade 2008, di mana kota Beijing menjadi tuan rumahnya. Dari situ, beberapa model Ferrari mulai masuk China, seperti Ferrari Enzo dan Ferrari 348 TS.

Dan kini pabrikan supercar dunia ramai-ramai membuat edisi khusus dari setiap produknya untuk menggaet para taipan baru di China.

Mayat Wanita 'Open BO' Ditemukan di Pulau Pari, Polisi Teliti Penyebabnya Lewat Cara Ini
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah dan Wali Kota Bogor Bima Arya

Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Kementan lepas ekspor komoditas kelor 21 ton ke Cina, komoditas kelapa 33 ton ke Yordania, komoditas teh 200 kilogram ke Turki dan Rusia.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024