- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Ford Motor Co mengumumkan akan mengurangi kapasitas produksi di Eropa sebesar 18 persen atau 355.000 kendaraan, dan memotong 6.200 pekerja untuk membawa kembali keuntungan perusahaan.
Seperti dilaporkan Autonews, Sabtu 27 Oktober 2012, produsen mobil AS ini upaya merestrukturisasi dengan menutup tiga fasilitas pabrik di Eropa ini akan menyelamatkan biaya tahunan yang mencapai US$450 juta hingga US$500 juta.
Bisnis Ford di Eropa terus merugi sepanjang krisis ini. Kerugian diperkirakan bisa mencapai US$1,5 miliar sepanjang 2012, atau naik dari perkiraan awal yang hanya US$1 miliar.
Dalam keterangannya, Ford berencana menutup dua fasilitas di Inggris pada tahun depan. Satu pabrik perakitan di Southhampton, yang membuat model minibus, dan pabrik stamping di Dagenham. Penutupan dua pabrik ini akan menghentikan 1.400 pekerja.
Ford juga mengumumkan akan mengakhiri produksi di pabrik perakitan di Genk, Belgia, pada akhir 2014. Penutupan pabrik ini akan memotong 4.300 pekerja.
Pemutusan hubungan kerja ini akan menambah daftar panjang PHK perusahaan di wilayah itu. Sebelumnya, pabrikan mobil ini sudah merumahkan 500 pekerja bergaji besar melalui program sukarela.
Ford mengatakan, meskipun mengalami kerugian di Eropa, perusahaan masih membukukan laba. Penutupan pabrik hanya untuk meningkatkan marjin usaha hingga 6-8 persen.
Ford global mencatat laba bersih US$1,04 miliar pada kuartal kedua, turun dari US$2,40 miliar selama kuartal yang sama tahun lalu. Ford mengatakan pihaknya mengalami kerugian US$400 juta khusus di Eropa selama kuartal kedua. (umi)
2 Juta Hektare Lahan di Merauke Bakal Jadi Perkebunan Tebu, Bahlil Jamin Hak Warga Lokal
Bahlil menegaskan perlunya pemenuhan terhadap hak-hak warga di sekitar proyek perkebunan terintegrasi seluas 2 juta hektare tersebut.
