- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Pasar motor sport nasional terus mengalami kenaikan dalam dua tahun terakhir. Tak heran kalau produsen motor terus menyodorkan model di segmen itu untuk mengeruk keuntungan.
Yamaha dan Honda misalnya. Dua raksasa itu tengah getol meluncurkan model sport. Menurut Executive Vice President Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Dyonisius Beti, ada beberapa faktor yang membuat perkembangan pasar motor sport akan meningkat tahun depan.
Pertama adalah pendapatan per kapita Indonesia yang terus meningkat. Ditambah lagi adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) khusus di Jakarta.
"Dua faktor itu menjadikan pangsa pasar sport naik. Daya beli masyarakat pun meningkat untuk membeli motor. Jadi, motor bukan lagi sekadar kebutuhan, mereka akan membeli motor kedua, yang pasti lebih bagus dan bukan lagi entry level. Pilihannya motor sport," kata Dyon --sapaan Dyonisius Beti-- kepada VIVAnews.
Ada faktor lain yang bisa mendongkrak penjualan motor sport pada tahun depan, yaitu pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil-genap.
"Jika peraturan itu sudah diterapkan, tentunya orang yang menggunakan mobil akan beralih ke motor. Tapi, sepeda motor yang dipilih bukanlah tipe matik atau bebek. Mereka bakal memilih sport, karena tidak terlalu turun kelas dari ketika beralih dari mobil ke motor," jelasnya.
Dia menambahkan, dengan adanya New V-Ixion, Yamaha optimistis bakal terus mempertahankan predikat sebagai raja sport Tanah Air. "Kami targetkan bisa menguasai 60 persen market share motor sport," ujarnya.
Seteru abadinya, Honda, juga punya keyakinan yang sama. Jika tahun depan motor sport akan booming, mereka pun telah menyiapkan "senjata" khusus, mulai dari CB150R --untuk lawan V-Ixion, dan motor sport murah di bawah MegaPro.
Diketahui, Honda hanya berada di peringkat ketiga di segmen sepeda motor sport tahun ini. Penjualan bulanan sport Honda hanya 17 persen dari total pasar sekitar 15.000 unit.
"Kami optimistis dengan adanya model baru, penjualan motor sport Honda di tahun mendatang akan meningkat sekitar 35-40 persen," kata Executive Vice President Director Astra Honda Motor, Johannes Loman, kepada VIVAnews. (art)
KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya
Presiden terpilih Prabowo Subianto, dikatakan tidak perlu menyetor nama-nama calon menteri, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Apalagi nama-nama itu distabilo tertentu.
