- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Para distributor mobil gencar menawarkan tawaran menarik berupa potongan harga kepada konsumen jelang tutup tahun ini.
PT Mitsubishi Diamond Motors misalnya, showroom yang terletak di jalan Mampang Prapatan, Jakarta, memberikan diskon potongan harga mulai dari Rp7-25 juta.
"Sebenarnya ini potongan harga dari leasing, yang jumlah potongan berbeda," kata Sales Counter Showroom Mitsubsihi Diamond Motors, Seni Indriyani kepada VIVAnews, Kamis 20 Desember 2012.
Lebih lanjut, Seni menuturkan, untuk Mirage yang memiliki tiga varian, yakni Mirage GLX (Rp139 juta), GLS (Rp152 juta), dan Exceed (Rp165 juta) mendapat potongan harga mulai dari Rp7-10 juta.
Sedangkan untuk Mitsubisi Outlander yang diluncurkan pertengahan tahun lalu, dengan tiga varian (Sport PX Rp333 juta, Sport GLS 310 juta, dan Sport GLX Rp293 juta) mendapatkan potongan harga mulai dari Rp5-7 juta.
"Outlander tergantung tipe, untuk Outlander PX mendapat potongan Rp7 juta, kalau tipe GLS dan GLX hanya Rp5 juta. Sedangkan Pajero dapat diskon Rp20 juta kalau cash, bahkan kalau di-leasing bisa Rp25 juta," ujar Seni.
Untuk setiap pembelian di akhir tahun, kata dia, proses penyerahan ke tangan konsumen secepatnya akan diberikan di awal 2013. "Paling cepat dua minggu untuk waktu hari kerja dan paling lama 45 hari. Yang lama itu sebenarnya proses dari leasing, karena harus melakukan survei dan lain-lain," jelasnya.
Hal serupa juga diberikan Suzuki mobil. Menurut Public Relations Head PT Suzuki Indomobil Sales, Dimelza Sharin, secara nasional pabrikan mobil berlambang 'S' itu memberikan promo akhir tahun dengan bunga nol persen untuk tiga line-upnya.
Ketiga mobil Suzuki tersebut di antaranya, Futura Pick Up, APV Mini Bus, dan SX4. "Kalau dari produsen sih kasih nol persen dan ini program nasional. Namun, kalau di showroom bisa berbeda, biasa lebih bisa kurang. Dan itu tergantung wilayah," jelas Sharin. (asp)
Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.
