'Menyiksa' Skutik Trail X-Ride di Jalur Lahar Merapi

Yamaha Trail X-Ride
Sumber :
  • Sandy Adam Mahaputra/VIVAnews
VIVAnews -
Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT
Yamaha memulai "perjudian" di pasar motor Tanah Air dengan menjual skutik trail X-Ride. Skutik 115 cc ini bisa melenggang di pasaran tanpa ada model pesaing dari kompetitor. Tapi sebagai
trendsetter
Risma dan Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi, Budi Arie: Jangan Didramatisir
, skutik ini punya resiko besar; bisa jadi sukses atau justru menemui kegagalan.
Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif

Genre skutik trail merupakan ceruk baru di pasar motor nasional. Peluang inilah yang dimanfaatkan Yamaha untuk bisa mengejar seteru abadinya, Honda.

Marketing Director Executive PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Yutaka Terada, mengklaim X-Ride merupakan jenis motor crossover pertama di Indonesia. Motor ini, kata dia, memiliki akselerasi spontan dan tangguh di segala medan. Untuk aktivitas harian, bahkan ekstrem sekalipun.

Untuk membuktikan klaim itu, VIVAnews diberi kesempatan untuk menjajalnya. Karena skutik ekstrem, tempat untuk mencobanya pun cukup menantang, yaitu di sekitar jalur lahar dingin Gunung, Merapi, Yogyakarta.

Trek berbatu dan berpasir ini seperti cukup sulit untuk motor jenis skutik. Tapi apakah X-Ride mampu?

Begitu naik di atas motor, posisi duduk cukup nyaman. Bahan jok dibuat agak kesat, sehingga tidak membuat pengendara khawatir posisi duduknya
nyelosor
saat melintasi medan berbatu.


Bagian setang dibuat seperti tipe motor trail, sedangkan
speedometer
didesain lebih ringkas dan modern. Ini cukup membuat
handling
X-Ride, terlebih bodinya cukup ramping dengan dimensi panjang 1.880 mm, lebar 745 mm, tinggi, 1.085 mm, dan
wheelbase
1.275 mm.


Perjalanan dimulai menuju Kali Gendol yang merupakan jalur lahar dingin gunung Merapi. X-Ride langsung digeber. Bukaan awal cukup responsif dan galak ketika masih berada di jalur aspal. Hanya sedikit gas dipelintir, tenaga sudah dirasakan.


Gas terus betot ketika melintasi jalur bebatuan dan pasir. Di trek ini, tenaga X-Ride sedikit kewalahan, terutama saat jalur menanjak. Tarikan awal tidak seresponsif di trak aspal, limpahan tenaga hanya sedikit terasa terisi di putaran tengah ke atas.


Spesifikasi mesin X-Ride memang sama seperti Soul GT (115cc), tapi Yamaha mengklaim mesin itu telah disempurnakan untuk meningkatkan akselerasi awal. "Perbedaan tenaga dengan Soul GT 5 persen lebih meningkat di mana
top speed
-nya naik 2 persen," kata Asisten General Manager Service YIMM, M. Abidin.


Klaim itu sepertinya lebih terbukti untuk trak aspal, bukan jalur
off road
. Melanjuti perjalanan yang memiliki trak ektrem, X-Ride bisa dibilang juara dalam hal suspensi.


Handling sangat bagus meski harus berada di jalanan yang rusak dengan kontur berbatuan. Kinerja suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang unit
swing
, suspensi tunggal X-Ride cukup mumpuni.


Rahasia yang membuat X-Ride tetap nyaman dikendarai di medan ekstrem adalah
shock breaker
belakang yang sudah menggunakan tipe
twintube
.


Shock breaker
ini terdapat dua lapisan, di dalam dan diluar, tidak seperti
shock-shock
pada umumnya. Jadi saat motor ini melewati jalan-jalan terjal dan bebatuan daya redamnya bisa dimaksimalkan.


Selain itu dilengkapi juga handle bar yang lebar seperti motor penjelajah lainnya dan juga diameter cakram yang lebih lebar 3 cm. Keuntungannya, pengereman lebih responsif.


Memiliki ground clearance yang lebih tinggi 2,2 cm dari matik biasa, membuat pengendara tidak perlu risau motor mentok saat melibas jalur-jalur berat bebatuan.


Tanpa ada kesulitan apapun dalam hal handling, X-Ride yang dikemudikan
VIVAnews
mampu bermanuver di jalur lahar dingin Merapi. Terlebih, motor itu sudah diganti ban tipe trail (model pacul)--untuk ban tipe standar sedikit terkendala karena agak licin.


Untuk fitur keamanan, X-Ride dibekali
Smart Lock System
yang bisa membantu saat pengereman di jalan menanjak atau menurun. Anda cukup menarik rem belakang (kiri), kemudian langsung tombol di pangkal pedal rem. Dengan begitu motor akan terkunci dan tidak menggelinding di trak curam.


Tapi sayangnya, X-Ride tidak memiliki fitur
Smart Stand Switch
, di mana jika standar samping dibuka, otomatis mesin motor akan mati. Padahal fitur itu sudah dimiliki setiap model matik Yamaha saat ini.


Untuk
top speed
,
VIVAnews
menggeber X-Ride hingga kecepatan 105 km/jam di trak lurus aspal.  Rem depan cakram dan belakang tromol di skutik
crossover
itu cukup mengigit ketika harus berhenti dari kecepatan tinggi.


Kesimpulan
Dari segi desain dan
handiling
(suspensi), skutik yang dibanderol Rp14,4 juta OTR Jakarta itu cukup ciamik serta mumpuni. Cocok digunakan untuk digunakan harian, bahkan aktivitas ekstrem sekalipun.


Untuk urusan tenaga, X-Ride mungkin akan lebih galak dan responsif jika menggunakan kapasitas mesin lebih besar yaitu 125 cc. Dengan mesin 115 cc limpahan tenaga hanya bisa dirasakan saat trak aspal.


Yamaha X-Ride menjadi "kuda hitam" di tengah sesaknya pasar matik nasional. Skutik ini bisa leluasa merebut pasar karena belum memiliki pesaing di kelasnya.


Meski begitu, kompetitor terberatnya Honda tidak akan tinggal diam. Mereka juga tengah menyiapkan skutik dengan genre baru, Zoomer X yang telah dipamerkan Jakarta
Motorcyle Show
tahun lalu. (eh)






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya