Polisi "Jadi-jadian" untuk Takuti Pelanggar Lalu Lintas

Penggunaan polisi 'palsu' di India
Sumber :
  • BBC
VIVAnews
BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing
- Tingginya pengguna kendaraan bermotor yang melanggar lalu lintas di kota Bangalore, India, membuat kepolisian setempat melakukan sebuah terobosan jitu. 

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Ya, mereka menempatkan replika polisi yang terbuat dari kardus, dan disimpan di persimpangan jalan. Dilansir
Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten
BBC , Jumat 5 April 2013, ide aneh tersebut ditempuh untuk mengontrol lalu lintas kota Bangalore.


Populasi kendaraan bermotor di kota itu mencapai 4,3 juta pada 2012 lalu. Tercatat juga lebih dari 60.000 pengendara melanggar lalu lintas, dan diindikasi rata-rata dua orang tewas per harinya karena kecelakaan.


"Adanya polisi 'palsu' akan membuat pelanggaran lalu lintas turun. Kami telah menempatkan mereka di distrik pusat dan seluruh kota, segera," kata Komisaris polisi lalu lintas Bangalore, MA Saleem.


Menurutnya, penggunaan polisi 'palsu' juga tidak terlepas dari kurangnya personil. Diperlukan 500 personil polisi lalu lintas untuk menjaga ketertiban di kota Bangalore.


Bangalore merupakan kota yang sangat penting. Pasalnya, di kota itu terdapat berbagai perusahaan terkenal di dunia seperti Microsoft, Coca Cola, IBM dan Hewlett Packard.


Lebih lanjut, Saleem juga meminta masyarakat agar dapat membantu polisi untuk menangkap para pelaku yang melanggar lalu lintas. Caranya memfoto para pelaku yang kemudian di unggah ke website milik kepolisian lalu lintas setempat.


Tapi tidak semua personil polisi menyetujui ide gila tersebut. Banyak dari mereka pesimis dan meragukan kehadiran polisi 'palsu' di jalanan dapat menurunkan angka pelanggaran lalu lintas.


"Semua hal ini tidak akan bekerja dengan baik. Yang dibutuhkan adalah langkah nyata. Pemerintah harus merekrut lebih banyak polisi," kata salah satu polisi berjaga persimpangan.


Komentar lain juga datang dari warga sipil. Menurut warga hal itu adalah ide bodoh. "Menggunakan polisi 'palsu' adalah ide yang bodoh. Apakah Anda pikir kita bisa tertipu?" kata Rahul yang merupakan mahasiswa di kota tersebut. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya