- toyota.astra.co.id
VIVAnews - Toyota membukukan total penjualan 103.967 unit sepanjang kuartal pertama 2013 di tanah air. Pencapaian pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 8,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012, sebanyak 96.053 unit.
"Pencapaian ini menunjukkan bahwa produk, teknologi, dan layanan Toyota diterima baik oleh para konsumen," kata Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan, dalam keterangan tertulis hari ini.
Di segmen sedan, Toyota membukukan total penjualan 3.172 unit, dengan pangsa pasar sebesar 41 persen. Kontribusi terbesar berasal dari segmen entry sedan yang membukukan total penjualan 1.948 unit, low sedan 452 unit, medium sedan 679 unit, serta luxury sedan 93 unit.
Untuk segmen compact car, Toyota mencatatkan pangsa pasar sebesar 38 persen dengan total penjualan 6.919 unit. Pencapaian itu tumbuh 46,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012 sebanyak 4.714 unit.
Di segmen MPV, Toyota mendominasi dengan market shares 51,6 persen. Segmen MPV menjadi kontributor utama penjualan Toyota sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, dengan total penjualan 68.855 unit atau menyumbang sekitar 66,23 persen dari total penjualan Toyota pada kuartal I/2013.
Pencapaian di segmen MPV berkat Toyota Avanza yang membukukan total penjualan 48.564 unit, Toyota Kijang Innova 18.911 unit dan Toyota NAV1 1.201 unit.
Sementara itu, di segmen SUV Toyota membukukan total penjualan 13.376 unit, dengan market shares sebesar 38,1 persen. Toyota Rush menjadi motor penggerak segmen SUV Toyota dengan total penjualan 7.666 unit, sedangkan Fortuner membukukan total penjualan 5.710 unit pada periode tersebut.
Untuk segmen kendaraan komersial (pikap), Toyota membukukan total penjualan 4.074 unit atau tumbuh 77,9 persen dibandingkan dengan kuartal I/2012 sebanyak 2.290 unit. Adapun, pada periode yang sama, segmen kendaraan niaga 2 ton membukukan total penjualan 6.896 unit. (ren)
Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan
Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dihimbau untuk tidak terjebak dalam bujukan untuk membeli kelulusan dengan membayar sejumlah uang.
