Motor Yamaha dan Honda yang Gagal di Pasar RI

Yamaha Lexam
Sumber :
  • Yamaha
VIVAnews
2 Mobil Harvey Moeis Disita Lagi, Kejagung Juga Usut soal Jet Pribadi
- Nama besar Yamaha dan Honda sudah tidak diragukan lagi di pasar motor Tanah Air. Produk keduanya selalu mendominasi pasar, mulai tipe matik, bebek, hingga sport.

Ibunda Angger Dimas Meninggal Dunia, Tamara Tyasmara Kenang Momen Kebersamaannya

Namun, tidak semua model baru yang mereka lempar ke pasar meraih respons positif. Kesalahan mengambil strategi justru membuat produk itu sepi peminat, dan berakhir pada keputusan menghentikan produksinya.
10 Negara Terluas di Dunia, Indonesia Ada di Urutan Berapa?


Dimulai dari kegagalan Yamaha meluncurkan bebek matik (Lexam). Motor yang hadir 2011 itu terus menghuni dasar klasemen penjualan motor nasional. Penjualannya terus menurun, bahkan tidak laku sama sekali. Itu terjadi pada Februari dan Maret tahun lalu.


Melihat kondisi itu, Eko Prabowo,
General Manager Marketing Communication and Community Development
Yamaha Indonesia kepada
VIVAnews
, Rabu 17 April 2013, mengatakan, Yamaha Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara produksi Lexam. "Sementara kami stop. Karena pemintaan sudah tidak ada lagi," kata Eko.


Eko menambahkan, Yamaha akan kembali memproduksi Lexam jika ada permintaan lagi dari pasar. "Jadi, dihentikan sampai batas waktu yang tidak ditentukan," ujarnya.


Yamaha sedang menyelidiki penyebab dari tidak lakunya Lexam di pasaran. "Masyarakat tahunya kalau matik itu bentuknya skuter bukan bebek. Mungkin itu yang membuat mereka bingung, pasti akan kami cari tahu lagi," kata Eko.


Hal serupa juga dilakukan Honda. Kegagalan pun dirasakan mereka pada motor bebek matik (Revo AT). Produsen berlambang sayap itu ikut memutuskan menghentikan sementara produksi Revo AT.


"Pada tiga bulan pertama 2013, kami memang tidak mendistribusikan ke pasar. Karena permintaan sudah tidak ada, sedangkan
stock
masih cukup banyak," kata Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran Astra Honda Motor kepada
VIVAnews
.


Untuk memutuskan apakah benar-benar menghentikan produksi Revo AT secara permanen, Honda saat ini masih melihat perkembangan ke depan. Diketahui, Revo AT hanya mencatat rata-rata penjualan 426 unit per bulan pada 2011.


Model lain dari Honda yang juga kurang mendapatkan respons positif adalah tipe sport (CS1). Wakil Direktur Eksekutif Astra Honda Motor, Johannes Loman, mengakui, penjualan CS1 tidak terlalu meningkat, sehingga perusahaan mempertimbangkan untuk menghentikan produksi motor tersebut.


"Kalau permintaan CS1 tidak ada lagi, ya kami akan stop. Sekarang masih pantau terus, kalau penjualan bisa digenjot, kami akan pertimbangkan. Tapi, kalau tidak, ya dihentikan," kata Loman.


Untuk penjualan selama 2012, Honda CS1 hanya terserap pasar sebanyak 4.207 unit. Sementara itu, pada Januari 2013 hanya terlego enam unit. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya