VIVAnews - Peledak bom di Boston, Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, sempat membajak mobil SUV (Sport Utility Vehicle) Mercedes yang dikendarai seorang warga asal China bernama Danny(26). Keduanya berniat untuk pergi ke New York saat dikejar oleh kepolisian AS.
Tapi usaha itu berhasil gagalkan berkat sistem mbrace dari Mercedes-Benz. Dilansir Autoblog, Senin 29 April 2013, dua bomber bersaudara itu tidak sadar jika Mercedes-Benz M-Class dilengkapi dengan sistem mbrace, yang dapat meminta bantuan jika terjadi kecelakaan atau melacak kendaraan jika terjadi pencurian, melalui sistem satelit.
Danny sempat disandera selama 90 menit oleh Tsarnaev bersaudara selama berkendara mengelilingi Boston untuk membuat rencana. Saat para pelaku melakukan pengisian bahan bakar, dan salah satunya pergi untuk membayar, ia lantas memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri saat orang yang menodongkan pistol ke arahnya lengah. Dia berlari ke stasiun pengisian bensin lain dan lalu meminta sang pemilik mobil untuk menelepon polisi.
Ketika polisi tiba, mereka menggunakan sistem mbrace untuk melacak SUV yang dikendarai Danny. Tidak lama kemudian para pelaku ditemukan dan terjadi baku tembak yang akhirnya menewaskan sang kakak Tsarnaev.
BNPB dan BMKG Kerja Sama Perkuat Sistem Peringatan Dini Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
BNPB bersama BMKG bekerja sama untuk memperkuat sistem peringatan dini banjir lahar dingin dan tanah longsor di sekitar kawasan Gunung Marapi Sumatra Barat.
