- VIVAnews/Sandy Mahaputra
VIVAnews - Toyota Indonesia berencana menambah beberapa model baru untuk dirakit secara lokal dengan memanfaatkan pabrik kedua PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
Diketahui sudah ada tiga model yang dirakit di pabrik itu, yakni Kijang Innova, Fortuner, dan Etios Valco. Rencananya model berikutnya adalah Yaris dan Vios.
"Kedua model ini memang jadi prioritas Toyota Astra Motor. Karena memiliki pangsa pasar yang cukup besar di masing-masing segmen," ujar Corporate Planning and Public Relation Division Head TAM, Widyawati Soedigdo, di Jakarta, Jumat 31 Mei 2013.
Namun, Widya melanjutkan, rencana itu sifatnya masih menunggu keputusan prinsipal. Mereka melihat apakah kedua model tersebut mengalami peningkatan penjualan atau tidak. "Kalau makin bagus pangsa pasar, ya potensinya semakin besar," ucapnya.
Tujuan Toyota Indonesia merakit Yaris dan Vios di Tanah Air untuk meningkatkan daya saingnya dengan Honda Jazz dan City. Dengan cara tersebut, ada efisiensi biaya pengiriman (dari Thailand) dan produksi, sehingga harga bisa lebih ditekan.
"Ya, sekarang masalahnya kalau permintaan membeludak, pabrik Toyota di Thailand juga kewalahan. Jadi, kami terus mencoba untuk meyakinkan prinsipal," tambahnya.
Dia mencontohkan, saat All New Vios kebanjiran peminat, pabrik Thailand sangat kewalahan memenuhi permintaan, dan akhirnya setiap negara harus dijatah. Untuk Indonesia, setiap bulan Vios anyar hanya dijatah 200 unit, sedangkan target Toyota per bulan 300 unit.
Kondisi ini otomatis membuat konsumen harus inden cukup lama mendapat Vios generasi terbaru. "Paling cepat tiga bulan dan terlama sekitar 4-5 bulan," katanya.
Widya menambahkan, jika kedua model itu dirakit di Indonesia, Toyota tidak akan ketergantungan dengan Thailand. Soal harga, menurut dia, otomatis akan sedikit murah jika dirakit secara lokal. (art)
Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil
Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan
