Ini Keluhan Para Pengguna Mobil Esemka

Joko Widodo duduk di atas kap mesin mobil Esemka yang telah dinyatakan lolos uji emisi. Saat itu Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo.
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVAnews
Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan
- Setelah 40 unit mobil Esemka diserahkan kepada pemesan pada April lalu, kini PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) sebagai produsen mobil tersebut terus meminta masukan dan keluhan dari para pemilik Esemka.

5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia

Masukan itu diperlukan untuk dijadikan sebagai evaluasi produk mobil Esemka selanjutnya. Humas Solo Manufaktur Kreasi, Sabar Budi, mengatakan, produsen Esemka menunggu adanya sisi kekurangan dari mobil tersebut.
Toyota Luncurkan Fortuner Edisi Terbaru, Dapat Fitur Menarik


"Kami masih menunggu
feedback
dari pemilik Esemka. Jika ada sisi kekurangan kami akan perbaiki, karena ini bagian dari tolak ukur supaya lebih maju dan baik," kata Sabar kepada
VIVAnews
, Jumat 7 Juni 2013.

 

Dia menyebutkan, keluhan yang muncul terkait karakter atau kebiasaan. Seperti diketahui, gigi satu mobil Esemka bisa dipacu panjang sekali hingga mencapai kecepatan 80 km/jam --karakter mobil Eropa.


Dengan karakter sistem transmisi seperti itu tidak cocok untuk Indonesia, mengingat infrastruktur jalanannya banyak yang macet. Nantinya, Sabar menjelaskan, karakter transmisi akan diperbarui dan diperbaiki untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada di sini.


"Tahunya mereka
kan
masuk gigi satu terus ayo jalan, langsung masukkan gigi dua. Ini
kan
kembali ke karakter pengemudi lagi. Tetapi, nanti masalah ini akan di-
set
ulang
gearbox
-nya untuk disesuaikan dengan karakter Indonesia," paparnya.

 

Selain itu, mobil Esemka mengalami masalah di bagian pintu. Seperti yang dialami mobil Esemka milik Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto.


"Yang mengeluhkan masalah pintunya itu
kan
sopirnya Pak Djoko Kirmanto. Kami sudah kirim tim untuk memperbaiki pintu belakang bagian kiri. Itu hanya masalah karet di pintunya. Mungkin besok Rabu akan kami kirim kembali ke Pak Djoko Kirmanto," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya