Kedai Kopi "Berjalan" Made in Indonesia

Motor Viar Karya
Sumber :
  • VIVAnews/Herdy Muhardi

VIVAnews - Viar Motor Indonesia (VMI) kembali menghadirkan motor komersil terbaru di Tanah Air. Dengan desain berbeda, motor roda tiga tersebut kini dapat digunakan sebagai kedai kopi "berjalan".

Saudi Arabia Makes First Debut at Miss Universe Pageant

Menurut GM Marketing Akhmad Z Dalle, dalam lima tahun terakhir penjualan motor roda tiga Viar terus meningkat.

"Terlebih lagi dengan kenaikan harga BBM, motor usaha roda tiga ini memberikan jawaban terhadap kebutuhan transportasi angkutan barang murah, irit, daya angkut banyak, serta mudah di modifikas sesuai kebutuhan," klaim Dalle, saat peluncuran motor Viar Karya kedai kopi di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis malam 4 Juli 2013.

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Adapun alasan VMI meluncurkan motor tiga roda dengan desain unik, karena terinspirasi dari trend penjual minuman terutama kopi. Di mana banyak orang berkumpul di kedai kopi. 

"Dengan begitu, kedai kopi berjalan kita bisa mobile dan bisa ke beberapa tempat, seperti di perumahan dan kampus," jelas Dalle.

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Untuk dapur pacu, kendaraan roda tiga ini memiliki mesin yang sama dengan model Viar Karya yang lainnya, yaitu mesin berkapasitas 200 cc bertenaga 7,5 Kw pada 7.500 rpm, dan torsi maksimum 9,8 Nm pada 7.000 rpm.

Kedai kopi 'berjalan' yang memiliki panjang 335 mm, lebar 125 mm dan tinggi 135 mm, dilepas Rp45 juta On the Road Jabodetabekser.

"Untuk desain, kita kerja sama dengan Karoseri. Konsumen juga bisa mendesain sendiri, dan harga bisa saja berubah sesuai kerumitan pembuatan. Tapi yang kita jual ini desainya sudah dipatenkan," jelas Dalle.

Viar Motor Indonesia merupakan salah satu produsen motor dalam negeri. Tahun lalu, total penjualan mereka paling banyak didominasi dari motor bebek, roda tiga (motor niaga karya), dan sport. Memiliki harga terjangkau menjadi keunggulan mereka untuk melawan produsen Jepang, yang mendominasi pasar motor Indonesia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya