Seberapa Gurih dan Menggiurkan Bisnis Mobil Murah

Daihatsu Ayla Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi
- Industri otomotif Indonesia bisa dikatakan sedang memanas pada semester kedua 2013. Bagaimana tidak, produsen mobil mulai meluncurkan mobil murah dan ramah lingkungan atau
Low Cost Green Car
Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet
(LCGC).
MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP

Pekan ini saja, tiga mobil murah telah diluncurkan, yakni Daihatsu Ayla, Toyota Agya, dan Honda Brio Satya.

Menyusul pekan depan, mobil murah Datsun (Nissan), sedangkan Suzuki tinggal menunggu waktu. Itu berarti persaingan mobil murah bakal sengit.

"Sekarang, situasi industri otomotif di Indonesia sudah semakin panas. Banyak ATPM meluncurkan model-model terbaru, khususnya mobil murah," kata Direktur Pemasaran dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy, Kamis 12 September 2013.


Mobil murah akan mengisi segmen
city car
(mobil perkotaan). Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), segmen
city car
terus meningkat pangsa pasarnya dan cukup potensial.


Rata-rata setiap bulannya, mobil
city car
terjual 5.136 unit. Total, sepanjang Januari-Juli 2013, mobil tipe ini terserap pasar sebanyak 35.957 unit. Jumlah tersebut memang masih jauh dibanding segmen paling primadona saat ini, yaitu
low
MPV (228.788 unit).


Bahkan,
city car
masih kalah dibandingkan segmen mobil
hatchback
yang mengemas total penjualan 44.664 unit selama Januari-Juli 2013. Namun, perlu diingat, potensi penjualan
city car
bukan mustahil akan membeludak.


Kini, harga
city car
menjadi terjangkau, lantaran masuk mobil murah. Terutama, bagi mereka yang baru membeli mobil pertama atau beralih dari sepeda motor ke mobil.


Selama ini, penjualan
low
MPV seperti Avanza-Xenia, Ertiga, dan Spin banyak diminati konsumen. Karena, harganya masih di kisaran Rp150-200 juta, plus bisa mengangkut penumpang lebih banyak, atau maksimal tujuh penumpang. Keunggulan itu yang membuat segmen
low
MPV jadi "tambang emas" produsen mobil.


Ceruk mobil di bawah Rp120 juta memang belum banyak dan terisi sesak. Kalaupun ada, pasar itu diisi mobil buatan China. Tapi, citra mereka masih kurang bagus di pasar Indonesia, terutama soal kualitas dan layanan purna jual.


Begitu mobil murah harga di bawah Rp120 juta hadir dengan merek Jepang, yang mendominasi pasar mobil nasional, masyarakat kemungkinan besar akan tergiur dan jadi "ladang" keuntungan baru para produsen.


Menurut Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor (ADM), Sudirman MR, kehadiran mobil murah tidak akan mengancam segmen
low
MPV.


"
Low
MPV tetap jadi primadona, terutama bagi konsumen yang ingin memiliki kapasitas banyak. Sedangkan mobil murah untuk mereka yang ingin beralih dari sepeda motor atau
first buyer
," kata dia.


Dia menambahkan, adanya mobil murah justru akan membuat pangsa pasar
city car
menjadi lebih besar. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan menjadi kedua setelah
low
MPV.


Penjualan mobil murah baru akan terlihat pada Oktober, sehingga bisa dikalkulasi seberapa besar perannya terhadap total pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia. Pada periode Januariā€“Agustus, penjualan mobil telah menembus angka 793.973 unit. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya