Membaca Peta Persaingan Sengit Mobil Keluarga Murah

All New Avanza Veloz
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi

VIVAnews - Persaingan otomotif nasional semakin sengit dan berat, apalagi di pasar low MPV (Multi Purpose Vehicle) atau mobil keluarga murah.

Keberhasilan Toyota Avanza telah memikat berbagai prinsipal untuk ikut masuk ke segmen low MPV. Dalam dua tahun terakhir ini saja, tidak kurang dari empat prinsipal masuk ke segmen pasar ini.

Suzuki dengan Ertiga, Chevrolet dengan Spin, Mazda dengan Mazda VX-1, Honda dengan Mobilio, menyusul Datsun Go+ dari Nissan.

Berbagai cara dilakukan prinsipal untuk bisa masuk ke pasar gemuk ini. Suzuki misalnya, membawa Ertiga yang berbasis Suzuki Swift dari India, Mazda menggandeng Suzuki dengan meluncurkan produk kolaborasi.

Kemudian, Honda memproduksi Mobilio yang berbasis Honda Brio, dan Nissan mengaktifkan kembali brand Datsun yang sampai era 1980-an cukup dikenal di Indonesia.

Yang pasti, bagi konsumen, tren tersebut tentu positif, karena memberikan pilihan yang semakin beragam kepada mereka.

Begitu juga bagi pemimpin pasar low MPV saat ini, Toyota. Situasi ini harus diakui positif, karena akan lebih memacu perusahaan memberikan yang lebih baik lagi bagi konsumen, baik dari sisi produk maupun layanan atau servis.

Mereka justru yakin Avanza tetap bisa bertahan. menjadi market leader di tengah ketatnya persaingan.

Menurut Toyota, mobil ini sudah sangat dikenal sebagai kendaraan dengan daya tahan (durability) tinggi, sehingga berhasil mencapai value money yang tinggi. Ini dibuktikan harga jual kembali (resale) yang tinggi dan mendapat pengakuan Museum Rekor Indonesia (MURI).

Kelebihan lainnya mulai dari mesin yang andal, ground clearance tinggi (200 mm) didukung rangka semi monocoque dan penggerak roda belakang (rear wheel drive), menjamin mobil ini mampu melaju di berbagai medan dari perkotaan sampai pedesaan, serta mampu membawa beban yang lebih berat.

Dari faktor keamanan juga mengalami perubahan optimal, dilengkapi Dual SRS Airbag sebagai standard keamanan global.

"Sesuai dengan prinsip Kaizen, kami akan terus mengevaluasi dan meningkatkan kualitas dan kenyamanan Toyota Avanza, termasuk dalam layanan purna jual agar loyalitas konsumen tetap terjaga dan bahkan diupayakan terus meningkat," kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo, Senin 11 November 2013.

Loyalitas konsumen memang punya peran vital untuk memenangkan persaingan pasar. Dalam situasi konsumen yang makin rasional dan cerdas, loyalitas konsumen tak hanya bisa dibangun dari sisi produk, tapi juga kemampuan membangun interaksi dengan konsumen secara intens.

Apalagi, untuk produk otomotif, interaksi dengan konsumen tidak hanya terjadi pada saat transaksi jual-beli, tapi juga setelah itu atau dikenal sebagai purnajual.

"Karena itu, Toyota dari dulu sangat fokus pada pelayanan purna jual ini dengan membangun interaksi positif di bengkel, dealer resmi dan showroom," kata Samulo.

Sejauh ini, Toyota boleh dikatakan berhasil membangun loyalitas konsumen. Terlihat dari kemampuannya bertahan secara terus menerus sebagai market leader, setidaknya dalam 10  tahun terakhir.

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 

Apalagi di pasar MPV, keberpihakan konsumen masih besar terhadap Toyota. Di pasar low MPV, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dari sekitar 41.049 unit penjualan di segmen ini pada September lalu, 20.066 unit atau sekitar 48,9 persen berasal dari penjualan Avanza.

Lantas bagaimana ke depan? Jawabannya adalah seberapa besar kemampuan brand yang baru masuk bersaing di pasar low MPV mampu membangun loyalitas konsumen, untuk produk yang baru mereka luncurkan. (art)

Kecelakaan beruntun akibat truk yang ugal ugalan terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim, Jakarta Timur, Rabu 27 Maret 2024.

Polisi Bongkar Sifat Sopir Truk Ugal-ugalan yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi mengaku masih kesulitan memeriksa sopir ugal-ugalan yang menyebabkan kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024