Waspada Mesin Mobil Cepat Jebol karena Sering Terjebak Macet

Diguyur Hujan Jakarta Macet
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI
- Para pemilik mobil, terutama di Jakarta dan Surabaya, kini harus lebih waspada pada potensi besar kerusakan mesin mobil. Ini disebabkan kendaraan di dua kota besar Indonesia paling sering mengalami kondisi mengemudi berhenti-jalan atau 'stop-start' selama perjalanan.

Ganjar Beri Sinyal PDIP di Luar Pemerintahan, Gerindra Tetap Ajak Bersama-sama

Dengan sering menghadapi kondisi mengemudi seperti ini, maka akan semakin tinggi dampak keausan mikroskopik pada mesin.
Putusan MK Bersifat Final, Prof Niam: Kontestasi Telah Usai, Saatnya Bersatu


Berdasarkan hasil riset terbaru dari lembaga penelitian independen, TomTomdan Castrol, kota Istanbul (Turki) menempati kedudukan teratas dengan 31.200 stops per tahun, sedangkan Rotterdam (Belanda) berada di posisi terendah dengan 6.120 stops.


Adapun Jakarta menduduki posisi ketujuh dengan rata-rata 28.080 stops dan Surabaya menduduki posisi ke-10 dengan 24.630 stops.


Angka yang dicatatkan Jakarta dan Surabaya tidak terlepas dari makin banyak populasi kendaraan yang tak diimbang perluasaan jalan, hingga akhirnya memicu kemacetan. Alhasil, para pengendara lebih sering berhenti-jalan atau 'stop-start'.


"Hasil riset ini membuktikan banyak pengemudi yang mengalami kondisi mengemudi berhenti-jalan. Jumlahnya bahkan naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya," kata Gareth Brachhi,
Senior Development Technologist Castrol
dalam keterangan tertulis hari ini.


Dia menambahkan, tentu ada hal penting yang perlu diketahui para pengemudi khususnya mobil, di mana dalam situasi itu sangat diperlukan perlindungan terhadap keausan mesin.


"Kita sudah memiliki produk yang memang cocok untuk kondisi mengemudi 'stop-start', yakni Castrol Magnatec 'stop-start'. Dirancang untuk mencegah terjadinya keausan mikroskopik pada mesin," klaimnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya