- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Dalam beberapa hari terakhir ini banyak pengendara sepeda motor yang terpaksa harus menerjang banjir. Ada yang sukses, tapi banyak juga yang mogok.
Bagi mereka yang berhasil menerobos banjir, ada baiknya untuk tetap memeriksa kembali si kuda besi. Ini untuk meminimalisasi potensi bahaya dan kerugian buat tunggangan di kemudian hari.
Berikut ini ada cara mudah mendeteksi gejala motor yang berpotensi rusak usai menerobos banjir.
Perlu diingat, ada tiga unsur dasar yang menyebabkan sepeda motor bisa bekerja, yakni bensin, listrik, dan kompresi. Jika suplai salah satunya bermasalah, bisa dipastikan kinerja tidak maksimal.
Biasanya usai melewati banjir, sepeda motor tiba-tiba berjalan tersendat atau kondisi mesin hidup namun motor tidak mau jalan (hilang tenaga saat digas)
Salah satu penyebabnya suplai listrik tidak stabil akibat busi terkena cipratan air. Karet yang tugasnya melindungi busi malah bisa jadi tempat berkumpulnya air, maka harus dicopot dan dibersihkan dulu hingga kering.
Jika terjadi pada motor matik, biasanya bak CVT skutik terendam air, sementara bak CVT seharusnya selalu dalam kondisi kering. Biasanya bak CVT telah dilengkapi lubang pembuangan yang ditutupi selang--lubang itu berada tepat di bawah bak CVT.
Buka selang untuk membuang airnya. Ingat, jangan paksa motor jalan dengan kondisi tidak ada tenaga, karena ujung-ujungnya CVT bisa rusak.
Saat melibas genangan air bisa menyusup ke ruang bakar setelah masuk lewat saringan udara, throtle bodi, dan intake. Dengan kondisi seperti ini proses pembakaran tidak optimal, campuran bensin dan udara terkontaminasi air.
Bahkan jika jumlah air terlalu banyak bisa menyebabkan water hammer. Membuat piston, stang piston, dan klep rusak sehingga mesin mati mendadak. Kalau sudah seperti ini Anda harus segera membawa ke bengkel terdepat.
Terakhir, cek kualitas oli memakai dipstick. Oli yang tercampur air warna berubah seperti putih susu. Segera ganti dan kuras oli, sebelum Anda mengajak motor jalan lagi.
(Berbagai sumber)
PKB dan PKS Sepakati Koalisi di Pilkada Serentak 2024, Khususnya di Jateng dan Jatim
PKS dan PKB menyepakati kerjasama politik untuk berkoalisi di Pilkada serentak 2024. PKS siap memenangkan calon di basis PKB, pun sebaliknya
