- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - PT Suzuki Indomobil Motor mengekspor 1.200 mobil Karimun Wagon R, ke Pakistan. Mobil tersebut diekspor dalam bentuk terurai (full completely knocked down/CKD).
Menteri Perindustrian, MS Hidayat, menyambut baik upaya Suzuki yang memasok kendaraan ke luar negeri seperti Pakistan. Langkah ini dinilai positif karena turut meningkatkan nilai ekspor Tanah Air.
"Dengan rencana ekspor tahun 2014 melebihi 1.000 unit per bulan, ini merupakan sebuah capaian yang cukup membanggakan bagi kita semua," kata Hidayat dalam "Suzuki LCGC Export to Pakistan" di Suzuki Tambun Plant-Area External, Bekasi, Kamis, 5 Juni 2014.
Dia mengatakan, sejak diluncurkan tahun 2013, produk KBH2 (Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau) dalam negeri telah diserap di pasar lokal dan luar negeri.
Asrtinya, KBH2 yang diproduksi Indonesia telah memiliki kualitas yang dapat diandalkan, sehingga mampu merespon baik oleh pasar-pasar dalam negeri maupun ekspor.
"Sedangkan pada sisi yang lain, hal itu merupakan bentuk bukti nyata program pengembangan produksi KBH2 yang dicanangkan pemerintah sejak 2013 sudah tepat dan sejalan dengan perkembangan bisnis otomotif," kata dia.
Menurut catatan Kementerian Perindustrian, produk otomotif nasional telah diekspor ke-84 negara. Ekspor kendaraan keadaan utuh (completely built up/CBU) pada 2013 mencapai 170 ribu unit dan CKD mencapai 105 ribu unit.
Mantan ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu menyatakan, diperkirakan tahun 2014 volume ekspor akan meningkat hingga 200 ribu unit untuk CBU, dan 110 ribu unit untuk CKD.
Untuk melancarkan program tersebut, Hidayat pun meminta Suzuki Indomobil Motor untuk terus meningkatkan kualitas produknya, meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri, dan menepati jadwal komitmen manufaktur serta penggunaan komponen dalam negeri yang telah dicanangkan.
"Sehingga produk KBH2 yang dihasilkan dapat semakin berdaya saing di pasar dalam negeri dan pasar ekspor," katanya. (umi)