- www.autoevolution.com
VIVAnews - Dua warga India, Naveen Rabelli (33) dan Raoul Kopacka (26), kini tengah menjadi buah bibir banyak orang setelah berencana melakukan aksi keliling 10 negara dengan hanya mengendarai Bajaj roda tiga. Aksi tersebut bakal mereka lakukan selama 100 hari dengan jarak tempuh sekitar 9.600 km.
Dilansir NDTV, Jumat 22 Agustus 2014, aksi ini diinisiasi Rabelli. Ia merupakan seorang insiyur listrik yang tengah mempromosikan ide berwisata dengan kendaraan roda tiga ramah lingkungan khas India, Bajaj.
Sementara Kopacka merupakan rekan Rabelli yang sengaja diajak untuk merekam segala kegiatan selama perjalanan.
Menurut Rabelli, ide gila ini muncul setelah ia berhenti bekerja di perusahaan mobil Mahindra. Lantaran merasa punya bakat dan inovasi, ia kemudian mengembangkan tenaga listrik dan matahari untuk menggerakkan Bajaj-nya menuju 10 negara.
"Apa cara yang lebih baik untuk melakukan perjalanan? Bajaj. Kendaraan ini merupakan ikon India. Setelah merubahnya, kendaraan bakal tidak mencemari udara," terang Rabelli kepada Reuters.
Panel Surya
Rabelli membutuhkan waktu sekitar dua tahun sebelum akhirnya memutuskan melakukan perjalanan jauh. Untuk mendukung niatnya, Bajaj itu ia lengkapi dengan mesin, baterai, dan gearbox terbaru.
Tak hanya itu, atap Bajaj juga dijejali dengan panel surya dan tirai kain agar dapat menyerap matahari. Tak ayal jika bobot Bajaj itu bertambah hingga dua kali lipat dari berat semula.
Untuk memodifikasinya, Rabelli mengaku telah menghabiskan dana sekitar US$6 ribu atau setara Rp69,4 juta (Rp11.568 per US$). Uang itu merupakan tabungan pribadinya sewaktu masih bekerja.
Ia mengklaim, kendaraannya lebih ekonomis daripada Bajaj biasa. Karena setelah dijejali dengan berbagai penemuannya, Bajaj itu hanya membutuhkan US$1 untuk menjelajah 100 km. Padahal umumnya, Bajaj biasa membutuhkan US$4 untuk jarak tersebut.
Perjalanan sendiri akan ia awali dari Bangalore ke Mumbai, lalu menuju Iran, Turki, Bulgaria, dan beberapa negara di Eropa seperti Prancis. Untuk tidur, ia bakal membagi waktu dengan rekannya, Kopacka.
Setelah aksinya usai, ia bersama temannya mengaku akan merilis film dokumenter perjalanannya untuk disaksikan khalayak umum. (ren)
Baca juga: