Di Swiss, Ada Layanan Dhrive Thru Esek-esek

Ilustrasi wanita penghibur.
Sumber :
  • www.memobee.com

VIVAnews - Prostitusi di planet ini sepertinya menjadi penyakit kronis yang sangat sulit untuk dibasmi hingga tuntas. Banyak negara, bahkan mengaku kehabisan akal untuk menyingkirkan bisnis lendir tersebut.

Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

Beragam cara pun kemudian ditempuh, agar transaksi 'adu badan' itu tetap ada, namun tidak mengganggu kenyamanan masyarakatnya.

Seperti halnya yang dilakukan Pemerintah Swiss. Berbeda dengan langkah wali kota Surabaya yang membumi hanguskan Dolly, pemerintah di sana justru mengatur dan melihara bisnis ini. Pilihan itu dianggap tepat, lantaran tingkat prostitusi di sana sangatlah tinggi. Demikian dilansir Dailymail, Kamis 28 Agustus 2014.

Indonesia Sesalkan Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Karena Veto AS

Swiss memilih cara unik, yakni memberikan sebuah tempat khusus, di mana pelacur dapat menghibur para pelanggannya, tanpa harus mengganggu ketertiban umum. Para pelacur jalanan dan pelanggannya, disediakan sebuah tempat khusus yang diberinama drive thru "kotak seks".

Ruang privasi tersebut dibuat di Zurich, tepatnya di kawasan industri, alias sebelah barat kota. Penunjukkan wilayah diklaim pemerintah sudah dipikirkan matang-matang, karena dianggap mumpuni dan banyak dibutuhkan para pekerja di sana.

Untuk melakukan transaksi 'mandi keringat', para pengunjung tak perlu keluar dari dalam mobilnya. Mereka cukup memilih kotak-kotak seks yang disediakan dan memarkirkannya.

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun

Setelah masuk kotak, para pelacur akan bergantian menghampiri pengunjung sampai ada kecocokan dengan selera si pengunjung. Jika tidak berkenan, para pelacur akan silih berganti menghampiri jendela pengunjung tersebut.

Aktivitas seksual sendiri akan dilakukan di dalam mobil dengan kotak yang ditutup. Soal keamanan, dijamin karena sudah ditanggung pemerintah setempat.

"Peraturan baru dari prostitusi jalanan telah sesuai. Ini dilakukan untuk melindungi penduduk dan para pekerja seks," kata Pemerintah Swiss dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah mengklaim, setelah kebijakan itu diresmikan sejak Agustus tahun lalu, banyak pihak yang mengaku senang dan tidak dirugikan.

Curhat PSK

Meski dianggap pemerintah berhasil, namun cerita miris disampaikan para pekerja seks di sana. Sejak awal, para pekerja seks yang diajak bergabung dengan rencana pemerintah itu mengaku keberatan. Namun, dengan pertimbangan takut kehilangan pekerjaan, mereka pun mau bekerja sama.
 
Benar saja, setelah dilaksanakan, mereka mengaku pendapatannya berkurang. Lantaran tempat tersebut, jauh dari pusat kota dan bar, atau kafe.

Salah seorang pelacur yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, meskipun ia masuk dalam daftar pekerja seks drive thru yang dibuat pemerintah, ia juga diwajibkan harus membayar sejumlah biaya, seperti halnya pajak, serta beberapa biaya lainnya. (asp)

Baca juga:

Menhan Prabowo Subianto bertemu dengan eks PM Britania Raya Tony Blair.

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Pertemuan Tony Blair dengan Prabowo dilakukan di kantor Kementerian Pertahanan, Jumat hari ini.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024