Menguji Ketangguhan R15 dan R25 di Tanah Laskar Pelangi

Yamaha YZF-R15
Sumber :
  • Sandy Adam Mahaputra/VIVAnews
VIVAnews
Ten Hag Ungkap Pemain Ini Bakal Bawa Kesuksesan untuk MU
- Yamaha Indonesia hadir meramaikan acara Belitung CBU Festival yang diadakan sejak 29-31 Agustus 2014. Dalam partisipasinya, perusahaan berlogo garpu tala itu memboyong dua senjata andalan terbarunya, R15 dan R25.

Gelar RUPST, PT Federal International Finance Angkat Siswadi Jadi Presdir Baru

Kesempatan itu rupanya dimanfaatkan Yamaha untuk menguji dua motor tersebut melibas trek yang terkenal akan "surga bikers" nya dengan melibatkan para pewarta otomotif. Pihaknya menyediakan delapan unit R25 dan tujuh unit R15.
Ajak Bernostalgia, Dewa 19 hingga Reza Artamevia Guncang Panggung Soul Intimate Concert 2.0


VIVAnews
yang ikut ambil bagian dalam kesempatan tersebut turut mendapatkan kesempatan menunggangi dua motor R-series itu di hari kedua, dengan panjang trek 195 km.


Selama perjalanan, para peserta disajikan berbagai karakter jalan yang cocok untuk menguji dua ketangguhan dua motor itu. Seperti trek lurus dan menikung, tikungan tajam, turunan curam, hingga jalanan berdebu, dan tidak rata.


Saat membesut R15,
VIVAnews
hanya mampu mencatatkan angka kecepatan tertinggi 132 kilometer perjam. Maklum saja, kondisi jalan tak memungkinkan untuk memeras semua tenaga motor tersebut.


Bicara kemampuan akselerasi (torsi), R15 sangat mumpuni. Tak perlu menunggu rpm menyentuh angka 6.000 atau 7.000, dari putaran bawah tenaga sudah mulai terasa. Hasilnya, tarikan pun terasa lebih spontan.


Saat handel dibetot sejadi-jadinya dan melesat dengan kecepatan tinggi, motor tetap stabil. Segala karakter jalan pun dapat dilaluinya cukup baik.


Jika dengan R15 cukup melibas trek "ciamik" Pulau Belitung, R25 cukup dibawa santai.


Meski gambaran kemampuannya sudah bisa terbayang, kami jarang memuntir gas dalam-dalam dalam kesempatan itu. Kecepatan tertinggi hanya bermain di angka 130 km perjam.


Namun, sudah tentu "baby M1" ini sangat memberikan pengalaman yang memuaskan saat ditunggangi. Putaran mesin sangat cepat naik, dan tenaga pun sangat tebal.


Meski jubahnya terlihat sangat besar, motor ini sangat ringan dan tak membutuhkan keahlian khusus untuk melahap semua karakter jalan. Motor sangat stabil di semua medan.


Performa pengereman pun sangat baik, lantaran dijejali cakram floating 298 mm, piston ganda untuk depan, dan cakram 220 mm dengan piston tunggal.


Saat melintas dengan kontur jalan banyak bumpy (bergelombang) sekalipun guncangan tak terasa berkat suspensi depan Telescopic Fork (diameter 41 mm), dan suspensi belakang Monocross.


Alhasil, setiap akselerasi dan respons saat perpindahan gigi pun membuat setiap penunggangnya merasakan kepuasan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya