Sumber :
- Dokumentasi Astra Honda Motor
VIVAnews
- Rivalitas Yamaha dan Honda dikancah otomotif Indonesia semakin memanas. Tidak hanya di segmen matik dan bebek, karena kehadiran motor
sport full fairing
pun demikian.
Jika dilihat, setelah Yamaha resmi meluncurkan R15 di Indonesia dengan pembuatan secara lokal, hal itu disambut Honda dengan membuat CBR150R terbaru yang awalnya dikirim utuh dari Thailand, kini diproduksi di Pengangsaan, Jakarta Utara.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Jika dilihat, setelah Yamaha resmi meluncurkan R15 di Indonesia dengan pembuatan secara lokal, hal itu disambut Honda dengan membuat CBR150R terbaru yang awalnya dikirim utuh dari Thailand, kini diproduksi di Pengangsaan, Jakarta Utara.
Keduanya pun mengaku, dengan pembuatan secara lokal di Indonesia, tentu saja dapat menekan harga agar menjadi lebih murah.
Yamaha pun membanderol R15 dengan harga Rp28 juta saat peluncuran, dan di awal September ini naik menjadi Rp29,1 juta
on the road
Jakarta.
Tak mau ketinggalan, pekan lalu pun Honda resmi meluncurkan All new CBR150R di Indonesia, tak tanggung-tanggung harga yang ditawarkan turun dari harga awal sekitar Rp39-43 juta menjadi Rp28,5 juta.
Alhasil, jika dilihat saat ini harga R15 condong lebih mahal dengan selisih Rp600 ribu.
Menanggapi hal ini, Asisten GM Marketing Yamaha Indonesia, Mohammad Masykur, rupanya tak ambil pusing, karena menurutnya, hal itu menjadikan konsumen punya pilihan untuk memilih.
Lantas, apakah langsung berpengaruh terhadap penjualan R15?
"Tidak ada pengaruh sama sekali, Mereka punya kebijakan, kami juga," jelas Masykur, dengan santai kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu 13 September 2014.
Lebih lanjut, Masykur pun menyatakan, bahwa kehadiran kompetitor dapat memberikan pilihan kepada konsuman.
"Tapi, motor R15 ini
pure
kami tujukan untuk anak muda yang menyukai style racing. Dari posisinya mengendarai saja nunduk, tapi kalau motor sport kami dibuat posisinya kaya RX-King kan lucu," ujar Masykur.
Masykur pun beranggapan, untuk masalah harga hal itu merupakan kebijakan suatu perusahan dan tentunya konsumen lah yang diuntungkan.
Namun, Maskur pun tak menampik, untuk memenuhi permintaan konsumen Yamaha R15 yang membludak, perusahaan berlogo garpu tala ini memiliki keterbatasan dalam hal produksi di pabrik.
"Kami hanya dua pabrik, mereka (Honda) empat, yah bisa dihitung sendiri (bedanya)," tutup Masykur. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Keduanya pun mengaku, dengan pembuatan secara lokal di Indonesia, tentu saja dapat menekan harga agar menjadi lebih murah.
