Toyota Optimistis Otomotif Nasional Bakal Meroket

Suasana perakitan Toyota Etios di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di kawasan perindustrian Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/03/2013).
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi

VIVAnews - Toyota Indonesia menyatakan sikap optimistisnya dengan potensi industri otomotif nasional yang semakin meningkat. Tingginya industri otomotif nasional, diprediksi mampu mendukung pemerintah dalam menghadapi tantangan perekonomian nasional ke depan.

I Made Dana Tangkas, Direktur Corporate and External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Rabu 8 Oktober 2014, mengatakan industri otomotif Indonesia dapat diandalkan untuk menekan defisit neraca perdagangan maupun pertumbuhan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja.

Tak heran, jika kemudian TMMIN juga fokus merambah pasar luar negeri dengan melakukan ekspor mobil ke sejumlah negara khususnya Timur Tengah.

”Saat ini, rata-rata volume ekspor kendaraan utuh dari pabrik TMMIN telah mencapai 7.400 unit per bulan. Toyota menargetkan dapat meningkatkan volume ekspor per bulan mencapai 10.000 unit dalam waktu dekat”, tutur I Made di Jakarta.

I Made menambahkan, kontribusi industri otomotif dalam beberapa tahun ini diharapkan dapat terus meningkat, termasuk dalam kegiatan ekspor baik CBU (Completely Built Up) maupun CKD (Completely Knocked Down).

Tantangan ASEAN 2015

Wakil Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, menyatakan program Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 merupakan salah satu tantangan terbesar di dalam negeri.

Sebab, hal ini dapat membuka peluang sangat besar bagi produk-produk impor untuk membanjiri Indonesia, terutama di sektor otomotif.

”Perlu langkah yang kuat untuk mengurangi laju pertumbuhan impor, agar fundamental makro perekonomian nasional tidak terus menerus mengalami tekanan defisit neraca perdagangan. Cara yang paling efektif adalah memperkuat industri dalam negeri. Di sektor otomotif, yakni dengan sebanyak-banyaknya melokalkan produk atau lokalisasi produk sebagai substitusi impor serta meningkatkan ekspor”, tutur Warih.

Meskipun demikian, dia mengaku sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah dalam beberapa tahun terakhir terasa cukup kondusif bagi pengembangan industri nasional, termasuk di sektor otomotif.

Selain itu, dikatakannya, pertumbuhan investasi terus mengalami peningkatan. Dampak pun kian terasa, terutama dalam hal peningkatan kemampuan produksi.

”Setelah peningkatan kapasitas dari 120 ribu unit menjadi 250 ribu unit, kemampuan TMMIN menyuplai pasar dalam negeri maupun ekspor meningkat pesat. Penggunaan komponen lokal dan penyerapan tenaga kerja juga naik tajam,” kata Warih.

Seperti diketahui, produksi TMMIN saat ini tidak lagi terbatas pada kendaraan MPV seperti Kijang atau SUV seperti Fortuner. Melainkan, sudah merambah pada mobil-mobil Etios Valco, Yaris, Vios, dan Limo.

”Kini lebih dari 90 persen dari mobil Toyota yang dijual di Indonesia sudah merupakan produksi dalam negeri. Bersamaan dengan itu, kinerja ekspor juga meningkat. Produk ekspor kami telah memiliki kandungan lokal 60 persen sampai 80 persen”, ujar Warih.

Menurut Warih, kalau dilihat dari perkembangan data yang ada, industri otomotif relatif lebih siap dalam menghadapi tantangan ke depan.

Baca juga:

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan

(asp)

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan
Viral Video Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Makeup pengantin adalah tata rias khusus yang dirancang untuk mempercantik dan menyempurnakan penampilan seorang pengantin pada hari pernikahannya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024