Industri Onderdil Indonesia Bisa Mendunia, Asalkan...

Perakitan mobil.
Sumber :
  • Foto: Dok Ipsos

VIVAnewsSpare parts atau suku cadang palsu memang semakin meningkat. Hal ini tentu saja dapat merugikan merek yang bersangkutan, dan juga konsumen yang menginginkan barang berkualitas.

Bahkan, kesempatan ini rupanya bisa dimanfaatkan produsen onderdil otomotif Indonesia ke sejumlah negara termasuk China, yang memang dikenal sebagai penghasil suku cadang palsu.

Menurut Domy Halim, Country Manager Ipsos Business Consulting di Indonesia, perusahaan onderdil Indonesia mempunyai potensi kesempatan cukup baik untuk mengembangkan industri onderdil.

“Produsen onderdil otomotif di Indonesia harus memanfaatkan pengetahuan tentang pasar lokal mendalam sebagai pembeda utama dibandingkan dengan onderdil otomotif yang diimpor dari China,” kata Halim dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Oktober 2014.

Halim menyarankan, kesempatan terjun di pasar bebas sangat memungkinkan asal setiap onderdil yang dibuat di Indonesia dapat memenuhi standar kualitas pasar ASEAN dan dunia.

Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran

Selain itu, lanjut dia, setiap perusahaan wajib mengadopsi kebutuhan pasar lokal, dan harus terus dipromosikan oleh industri dalam negeri.

Halim mengakui, pengadaan bahan baku seperti lembaran logam memang masih merupakan tantangan terbesar bagi produsen lokal. Selain itu, SNI untuk onderdil otomotif tetap menjadi hambatan, dikarenakan standar kualitas SNI yang masih dianggap jauh berada di bawah standar ASEAN.

“Akibatnya, kita telah melihat bahwa selain China, terdapat banyak onderdil impor di pasaran yang berasal dari Thailand, walaupun investasi asing di sektor otomotif telah tumbuh sebesar 120 persen per tahun pada periode 2010 sampai 2013,” ucapnya.

Anti bajakan

Baru-baru ini Ipsos Business Consulting, mengumumkan hasil riset baru yang menyoroti ancaman para pemalsu di pasar komponen otomotif yang berkembang pesat.

Ipsos Business Consulting pun menyatakan agar produsen onderdil otomotif harus segera meningkatkan proses proteksi Kekayaan Intelektual (KI).

Menurut Markus Scherer, Kepala Konsultasi Hong Kong di Ipsos Business Consulting hal ini diperlukan agar mengurangi ancaman dari pemalsu yang akan terus menjamur. Sebab, saat ini industri komponen mobil diperkirakan meningkat dua kali lipat dalam lima tahun mendatang.

“Perusahaan asing yang beroperasi di pasar ini kemungkinan dapat menggunakan proses anti-bajakan yang lebih baik sebagai sarana untuk meningkatkan pangsa pasar mereka yang besar,” ujar Scherer.

Saat ini, kata Scherer, China menawarkan kesempatan perkembangan yang besar bagi produsen onderdil otomotif.

Meskipun begitu, lanjut dia, kesempatan ini bukan tanpa risiko di negara yang merupakan rumah bagi pasar onderdil otomotif palsu terbesar di dunia.
 
Dikatakannya, perusahaan-perusahaan asing selangkah lebih maju dalam proses proteksi KI dan akan menggunakannya untuk memperluas pangsa pasar mereka.

“Produsen onderdil otomotif terbesar di sana adalah perusahaan lokal China. Meskipun begitu, penelitian Ipsos Business Consulting memperlihatkan bahwa perusahaan investasi asing berhasil di pasar ini,” ucapnya.

“Meskipun (perusahaan investasi asing) hanya seperlima dari total perusahaan onderdil otomotif yang beroperasi di pasar China, perusahaan asing menghasilkan nilai sebesar 33,9 persen dari total produksi pasar. Produsen asing juga dua kali lebih efisien dibandingkan perusahaan China dalam hal rata-rata produksi industri,” kata dia.

Baca juga:

Ilustrasi Matahari

5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam

Sebagian besar negara di dunia mengalami siklus siang dan malam, tetapi ada negara-negara di mana fenomena matahari tengah malam terjadi, yang artinya matahari terus ada

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024