- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Kehadiran motor baru, rupanya tak membuat bursa pasar motor bekas surut. Besarnya kebutuhan kendaraan dengan harga terjangkau, ternyata menumbuhkan ceruk keuntungan tersendiri bagi para penjual motor bekas di berbagai wilayah.
Seperti halnya dialami Erwin Junia, Owner diler motor bekas Rabel, di Jalan Palmerah Barat No 86 Rawa Belong, Jakarta Barat. Setiap bulannya, ia mengaku dapat menjual sekira 30 hingga 40 unit motor bekas dari berbagai merek.
Meski matik tengah mendominasi penjualan motor bekas di sejumlah daerah, Erwin mengaku kerap didatangi calon konsumen yang ingin memiliki motor bekas dengan harga di bawah Rp5 juta.
"Bagi konsumen yang memiliki uang pas-pasan, ada motor bekas berkualitas di bawah Rp5 juta, seperti Honda Supra Fit dan Revo keluaran 2007 Rp4,5 juta, dan ada pula Suzuki Spin 2007-2008 Rp4,75 juta," kata Erwin, saat ditemui VIVAnews, Selasa 21 Oktober 2014.
Ia menyarankan, saat membeli motor bekas, calon konsumen jangan hanya melihat kondisi fisiknya saja, namun juga harus mengidentifikasi mesin, dan kelengkapan suratnya.
Hadiah anak
Erwin menyampaikan, tak dapat dipungkiri kehadian pasar motor bekas dimanfaatkan sebagian orangtua untuk memberikan hadiah kepada sang anak.
"Pernah saya kirim motor ke konsumen, ternyata sekeluarga di rumah itu punya motor. Parahnya, motor yang dibeli diberikan kepada anaknya yang masih SD," ujar Erwin.
Dengan harga murah, lanjut Erwin, masih banyak orangtua yang tidak peduli terhadap keamanan dan keselamatan anaknya. Padahal, menggunakan motor di bawah umur rentan kecelakaan dan berisiko jadi sasaran empuk para bandit.
"Harusnya, orangtua lebih bijak, hadiah apa yang laik dan pantas diberikan untuk sang anak. Bukan motor," jelasnya.
Baca juga:
(asp)