- Dokumentasi Honda
VIVAnews - Permasalahan airbag (kantung udara) yang ditemukan pada Honda Jazz (Fit) rupanya terus bergulir. Kali ini, Honda Motor Co menyatakan jika permasalahan airbag yang dibuat Takata Corp telah menimbulkan kerugian besar bagi pihaknya.
Terlebih, airbag yang tak dapat mengembang saat kecelakaan dinilai fatal dan meningkatkan risiko kematian pembesutnya.
Tak mau tinggal diam, Honda Motor Co kemudian melayangkan sanksi kepada Chief Executive Officer (CEO)-nya, Takanobu Ito, berserta 12 pejabat Honda lainnya. Sanksi tersebut berupa pemotongan gaji sebesar 20 persen.
Sementara pejabat lainnya termasuk Executive Senior, Fumihiko Ike, dan Executive Vice President, Tetsuo Iwamura, mendapatkan potongan gaji sebesar 10 persen. Demikian dilaporkan Reuters, Jumat 24 Oktober 2014.
Dalam laporan tersebut, hukuman itu dinilai pantas dilayangkan mengingat sejumlah pejabat itu memiliki peranan penting dalam pengambilan kebijakan saat memilih Takata untuk didapuk pada Honda Jazz. Seperti diketahui, kasus recall atau penarikan massal itu sudah terjadi lima kali pada model All-New Jazz.
"Pelanggan kami telah terganggu, dan kami sangat menyesal," kata Juru bicara Honda, Akemi Ando. "Setelah mengumumkan recall Fit (Jazz) terbaru, saham Honda bahkan turun 1,4 persen pada hari Kamis."
Honda juga mengatakan telah menunjuk Senior Managing, Koichi Fukuo, untuk mengawasi peningkatan kualitas di seluruh organisasi. Hal ini pertama kalinya dalam sejarah ada peran tersebut.
Recall Toyota
Selain Honda, diketahui Toyota juga menggunakan produk airbag Takata untuk beberapa mobilnya.
Dilaporkan Autoevolution, senasib dengan Honda, Toyota juga melakukan recall terhadap 247 ribu produknya lansiran 2001 hingga 2004. Mobil-mobil tersebut yakni Toyota Corolla, Matrix, Sequoia SUV, dan Tundra akibat cacat produksi airba.
Ada pula satu tipe Lexus dua pintu yang juga ikut terkena recall ini, yaitu Lexus SC 430.
Baca juga:
