Motor Injeksi Tak Boleh Tenggak Bensin Premium?

Pengendara motor sedang mengisi bahan bakar.
Sumber :
  • Reuters/Bazuki Muhammad

VIVAnews - Motor dengan sistem injeksi kini tengah naik pamor di kalangan masyarakat Indonesia. Bukan tanpa alasan, lantaran injeksi merupakan teknologi yang ampuh mencampurkan udara sebelum dibakar dengan bahan bakar.

Korea Selatan Dapat Kabar Buruk Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23

Dengan teknologi tersebut, motor berinjeksi akan lebih bertenaga, dan lebih irit bahan bakar ketimbang motor dengan sistem karburator.

Namun, muncul mitos baru yang populer di masyarakat. Mitos itu menyebutkan, jika motor dengan mesin injeksi sebaiknya memakai bahan bakar jenis pertamax, benarkah?

Menurut Technical Service Manager PT Astra Honda Motor (AHM), Sarwono Edi, mitos tersebut tidaklah benar. Kata dia, motor injeksi aman menenggak bahan bakar premium. Namun, dengan catatan, perbandingan kompresi haruslah dicek.

“Cek dahulu kompresi mesin motornya. Seperti motor Spacy perbandingan kompresinya adalah 9,2:1, maka masih aman menggunakan premium. PT AHM tentu sudah melakukan uji coba pada motor injeksi, terkait pemakaian bahan bakar premium ini. Karena premium adalah bahan bakar yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia,” jelasnya seperti dikutip Welovehonda.

Ia juga menegaskan, bahan bakar pertamax cocok digunakan pada motor dengan rasio kompresi 10:1, sebab jika menggunakan premium, oktannya kurang tinggi, sehingga susah hidupnya.

“Sekedar tips saja buat mereka yang memakai motor injeksi dan mengisi premium, lebih baik dilakukan penggiliran secara berkala. Sebagai contoh isi premium tiga kali, lalu diganti pertamax satu kali. Tapi ingat, harus ketika jarum menunjuk ke bar empty, baru isi pertamax. Setelah mau habis, isi kembali premium,” sarannya.

Dengan teknik pemakaian bahan bakar seperti itu, menurut dia, mesin motor akan jadi tambah sehat. Karena sifat pertamax pada mesin yang sudah terbiasa menggunakan premium akan seperti “detergen” yang membersihkan karbon-karbon kotor yang melekat di dalam mesin.

Baca juga:

Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan

Media Asing Gak Yakin Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024: Mereka Tak Diunggulkan

(asp)

Ilustrasi uang tunai/gaji/pesangon.

Berburu Cuan Lewat Gajian

Akhir bulan menjadi momentum anak muda untuk beralih ke HP (smartphone/ponsel pintar) baru, karena merupakan waktunya gajian. Hal ini tentu tidak disia-siakan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024