Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing akhirnya resmi memperkenalkan inovasi teknologi terbarunya yang disebut 'Blue Core'.
Bertempat di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMoS) 2014, Presiden Direktur Yamaha Indonesia, Dyonisius Beti mengklaim, teknologi Blue Core menjadikan sepeda motor Yamaha lebih efisien, bertenaga, dan handal.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Bertempat di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMoS) 2014, Presiden Direktur Yamaha Indonesia, Dyonisius Beti mengklaim, teknologi Blue Core menjadikan sepeda motor Yamaha lebih efisien, bertenaga, dan handal.
Baca Juga :
Media Asing yang Semula Remehkan Timnas Indonesia Kini Memuji: Kemenangan Paling Dramatis
"Teknologi ini tingkat kehematan bahan bakarnya mencapai 50 persen lebih irit dibandingkan mesin karburator," jelas Dyon, kepada wartawan di acara IMoS 2014 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu malam, 29 Oktober 2014.
Selain irit, lanjut Dyon, sepeda motor Yamaha juga performanya lebih bertenaga, serta mesinnya lebih 'bandel' dan tahan lama.
Dyon mengaku, untuk membuat inovasi Blue Core, principal Yamaha telah mendesainnya selama lebih dari dua tahun.
Hal serupa juga diungkapkan, General Manager Service & Motor Sport Yamaha, M.Abidiri. Bahkan, menurutnya, Indonesia akan menjadi basis penerapan teknologi Blue Core.
"Teknologi ini akan kami persiapkan pada setiap model Yamaha," ungkapnya.
Proses pembakaran teknologi Blue Core disebut-sebut telah disempurnakan, sehingga menjadikan penggunaan bahan bakar lebih hemat.
Hal ini karena didapat dari terjaganya suhu mesin, sehingga lebih stabil, performa maksimal, serta performa mesin dengan sistem rendah gesekan yang mengurangi kehilangan tenaga berlebih.
Kisi-kisi silinder lebih rapat dan tipis serta oil jet piston cooler yang berfungsi melepas suhu panas di ruang bakar.
"Yamaha terkenal handal dengan teknologi khas Yamaha berupa DiASil Cylinder dan forged piston yang sudah terbukti 3 kali lebih awet dari silinder dan piston konvensional, 3 kali lebih kuat, karena terbuat dari alumunium dan silikon dan 3 kali lebih ringan dari besi."
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Teknologi ini tingkat kehematan bahan bakarnya mencapai 50 persen lebih irit dibandingkan mesin karburator," jelas Dyon, kepada wartawan di acara IMoS 2014 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu malam, 29 Oktober 2014.
