Untung Rugi Beli Mobil Bekas Melalui Diler Resmi

Ilustrasi transaksi jual beli mobil
Sumber :
  • iStock

VIVAnews - Meski setiap tahun pasar otomotif di Tanah Air selalu kebanjiran produk-produk baru, namun permintaan akan mobil bekas tidak juga kunjung surut.

Usai Nasdem, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Cak Imin di Markas PKB

Banyak alasan calon konsumen lebih memilih mobil bekas, di antaranya adalah harga yang ditawarkan lebih murah, serta modelnya juga tidak terlalu ketinggalan zaman.

Namun, banyak konsumen mobil bekas yang mengeluhkan mengenai kondisi mobil yang terkadang kurang layak pakai dan berbeda dengan apa yang diiklankan.

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Meski saat ini sudah banyak showroom mobil bekas yang jujur pada konsumen, namun sayangnya terkadang susah untuk mencari tahu apakah showroom tersebut bisa dipercaya, atau tidak.

Biasanya orang mengandalkan pengalaman dari teman atau kerabat yang pernah membeli mobil bekas di tempat tersebut, tetapi teknik ini juga tidak bisa diandalkan sepenuhnya.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Untungnya di Indonesia sudah ada beberapa Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mobil yang bekerja sama dengan beberapa diler resmi menawarkan program mobil bekas, lengkap dengan garansi dari mereka. Namun, apa saja keuntungan dan kerugian membeli mobil lewat saja ini?

Kondisi layak pakai

Meski jumlahnya belum banyak, namun diler resmi ATPM yang menjual mobil bekas cenderung lebih dipercaya, karena produk yang mereka tawarkan sudah melalui serangkaian uji tes kelayakan.

Di Indonesia, ada tiga merek mobil kelas premium yang menawarkan jasa ini, BMW, Mercedes-Benz, dan Jaguar. Ketiganya memiliki tahap-tahapan khusus semenjak mobil dijual oleh pemiliknya hingga ditawarkan ke pemilik lain.

Dikutip dari BMW Indonesia, program yang diberi nama Certified Pre-Owned (CPO) ini ditawarkan ke seluruh penggemar merek BMW di Indonesia. Para pemilik BMW yang ingin mengganti mobil lamanya dengan tipe baru dapat menghubungi pihak BMW. Setelah terjadi kesepakatan, mobil lama akan masuk ke tahap pengecekan.

Di tahap ini, BMW memiliki beberapa persyaratan, di antaranya BMW yang ditukar tambah haruslah memiliki service record di bengkel resmi BMW. Selain itu, kondisi mobil juga masih harus layak pakai, dan apabila ada penggantian suku cadang maka harus menggunakan komponen asli BMW.

Fitur-fitur yang ada pada mobil juga wajib berfungsi dengan baik seperti power window, power seat, dan lampu-lampu interior. Setelah itu, mekanik BMW akan mengecek kondisi mesin, transmisi dan kaki-kaki mobil untuk melihat apakah ada yang rusak. Mesin dan transmisi harus berfungsi normal dan dalam batas toleransi pemakaian.

Setelah semuanya diperiksa, maka mobil baru diijinkan untuk dijual kepada mereka yang berminat memilikinya.

Garansi resmi

Setiap mobil yang dijual dengan sistem CPO mendapat garansi resmi dari masing-masing ATPM. Lamanya berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing perusahaan, namun rata-rata satu tahun.

Dengan adanya garansi resmi ini pemilik tidak perlu terlalu khawatir dengan kondisi mobil, karena sebelumnya sudah diperiksa oleh montir-montir resmi yang berpengalaman dan memegang sertifikat resmi dari masing-masing ATPM.

Sekedar informasi, Mercedes-Benz Indonesia melakukan pengecekan pada 197 komponen mobil CPO yang meliputi eksterior, interior, mesin, transmisi dan kaki-kaki. Apabila ada komponen yang rusak maka akan diganti dengan suku cadang asli yang bergaransi.

Para pemilik mobil juga bisa menikmati layanan darurat yang disediakan secara cuma-cuma dan tersedia 24 jam apabila sewaktu-waktu mengalami masalah dengan kendaraan mereka.

Harga lebih tinggi

Mungkin ini satu-satunya kelemahan dari program CPO ini. Mobil bekas yang ditawarkan oleh ATPM tentu tidak bersaing bersaing secara harga dengan yang dijual di showroom mobil bekas biasa.

Hal ini tidak mengherankan, karena banyak penjual mobil bekas yang 'mengakali' mobil, agar terlihat baru dan berfungsi dengan normal. Dan cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan suku cadang bukan asli dari produsen mobil tersebut.

Baik BMW, Mercedes-Benz maupun Jaguar tidak mau memberi informasi berapa selisih mobil yang mereka jual dengan yang dijual oleh para pedagang mobil bekas. Mereka hanya mengatakan bahwa yang mereka jual adalah sebuah produk yang kualitasnya hampir sama dengan produk baru.

Selain itu dengan adanya program ini mereka berharap harga jual produk mereka tidak akan jatuh banyak agar nilai eksklusifnya tetap terjaga.

Baca juga:

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya