Sepeda Motor Matik Keluarkan Suara Kasar? Ini Solusinya

pengendara motor matik menuju kantor
Sumber :
  • www.mpm-motor.co.id

VIVAnews - Motor ber-genre skuter matik (skutik) kini sepertinya tengah mendulang kesuksesan di Tanah Air. Populasinya kian bertambah seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Skutik dicap sebagian pengendara lebih mudah dikendarai di kondisi macet, lantaran tak perlu repot-repot melakukan oper gigi.

Namun, meski terlihat wara-wiri di jalanan, banyak pengendara yang tak mengerti cara merawat motor matik. Tak heran jika matik kerap menimbulkan suara kasar yang meraung-raung dan terdengar tak karuan. Lantas apa sebabnya?

Dilansir Welovehonda, motor matik yang memiliki suara kasar rupanya berasal dari komponen penggeraknya. Terkadang, masih ada pengendara yang belum tahu jika motor matik menggunakan dua jenis oli. Pertama, yakni oli mesin, dan kedua, yakni oli transmisi alias oli gardan. Padahal, keduanya memiliki peranan yang sama pentingnya.

Oli mesin berfungsi mengawetkan usia pakai (life time) mesin. Oli mengandung lapisan-lapisan halus yang berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan.

Sementara oli gardan memiliki fungsi kinerja transmisi otomatis. Transmisi motor matik terjejal komponen yang beragam dan saling bergesekan. Maka itu, komponen itu perlu dilumasi. Jika tidak, otomatis motor akan bersuara berisik di bagian boks CVT bagian belakang.

Penggantian oli gardan sebaiknya diganti setiap motor melakukan perjalanan sejauh 8000km. Jika ini sudah dilakukan, perpindahan gigi matik (otomatis) dapat tetap lembut, dan tentunya memperpanjang umur CVT.

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?

Baca juga:

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024