4 Pendapat Keliru Mengenai Rem Mobil

Ilustrasi rem kendaraan
Sumber :

VIVAnews - Pengguna mobil biasanya jarang sekali memeriksa kondisi rem mobil. Mereka akan menunggu hingga rem sudah tidak bisa lagi menghentikan mobil atau mulai mengeluarkan bunyi berderit tanda aus.

Eks Stafsus Kementan Akui Pernah Diperintah SYL Urus Ultah Nasdem

Namun sebenarnya rem juga perlu diperiksa secara berkala. Ini karena komponen rem sangat penting untuk keselamatan Anda saat tengah berada di perjalanan.

Banyaknya pengguna jalan yang memikirkan diri sendiri membuat terkadang kita harus melakukan pengereman mendadak agar terhindar dari tabrakan yang bisa saja fatal akibatnya.

Gaya Hidup Aktif Masyarakat Dorong Permintaan akan Perangkat yang Sesuai

Agar pembaca tidak lagi keliru, berikut ini beberapa mitos mengenai rem yang perlu Anda ketahui:

Minyak rem tidak perlu diganti

Persija Kurang Maksimal saat Kalahkan Persis, Ini Alasannya

Ini mungkin adalah hal yang paling banyak dipercaya oleh para pengendara kendaraan. Meski secara fisik minyak rem tidak akan habis apabila tidak ada kebocoran, namun minyak rem memiliki sifat mudah menyerap air.

Nah, air bisa saja masuk ke dalam saluran minyak rem melalui banyak cara. Apabila kandungan airnya sudah terlalu banyak, maka minyak rem tidak lagi bisa berfungsi dengan optimal. Selain itu minyak rem juga menyerap berbagai kotoran yang ada pada selang, tabung dan piston rem.

Idealnya minyak rem diganti setiap satu tahun sekali agar kekentalannya tetap terjaga.

Minyak rem bisa memakai tipe apa saja

Setiap rem sudah dirancang dengan spesifikasi khusus dengan memperhitungkan material yang digunakan serta beban rem.

Biasanya minyak rem dilabeli dengan spesifikasi DOT-3 dan DOT-4. Nah, jangan sekali-kali menggunakan DOT-4 di komponen rem yang awalnya memakai spesifikasi DOT-3, begitu pula sebaliknya. DOT-4 yang digunakan di rem berspesifikasi DOT-3 akan mengikis selang dan piston secara pelan-pelan.

Sementara itu DOT-3 yang digunakan di rem berstandar DOT-4 akan berkurang kemampuannya menekan piston, sehingga pengereman menjadi kurang pakem.

Parkir hanya dengan tuas berada di posisi P (Park)

Pada mobil dengan transmisi otomatis disediakan pilihan P pada transmisi. Posisi ini berarti kopling tidak terhubung ke mesin dan tranmisi akan mengunci batang pemutar yang terhubung ke roda.

Namun roda yang tidak terhubung dengan transmisi (roda belakang pada mobil berpenggerak roda depan) akan tetap bisa berputar bebas. Artinya masih ada kemungkinan mobil bergerak meski kita sudah meletakkan tuas transmisi di posisi P.

Jadi selalu gunakan rem tangan sebagai pengaman tambahan apabila mobil diparkir.

Gunakan rem saat turunan panjang

Penggunaan rem secara terus menerus akan mengikis kampas rem dengan lebih cepat. Apabila sedang melalui jalanan turunan yang panjang, turunkan gigi ke posisi yang lebih rendah agar kecepatan tidak terlalu tinggi. (ren)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya