- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVAnews - Pemerintah Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla baru saja menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal itu tentu akan berdampak pada kenaikan harga-harga barang dan jasa. Terlebih, Bank Indonesia yang juga telah menaikan suku bunga dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo, memastikan Toyota tak akan langsung menaikkan harga untuk sejumlah produknya.
Akan tetapi, Samulo memastikan harga mobil murah ramah lingkungannya alias Low Cost and Green Car (LCGC), Toyota Agya, akan kembali naik. "Untuk (kenaikan) LCGC itu berbeda, karena sudah ada platform dari pemerintah soal berapa kenaikannya," kata Samulo saat ditemui di Jakarta, Kamis 20 November 2014.
Samulo menjelaskan, harga Agya memang telah naik pada September lalu. Akan tetapi, kenaikan tersebut tidaklah secara penuh dan langsung, melainkan bersifat sementara.
Sebab, lanjutnya, pemerintah memberikan keleluasaan bagi para produsen mobil untuk menaikkan harga LCGC hingga batas maksimum
enam persen. Namun, Toyota mengaku baru menaikkan harga sebesar tiga persen, artinya ada jatah tiga persen lagi baginya untuk menaikkan harga mobil murahnya.
"Sepertinya tidak terlalu besar (kenaikan harga). Akan tetapi, secara platform, kami masih ada ruang untuk naik, karena yang kemarin kita naikkan harga itu kan bertahap. Tetapi kapannya itu belum tahu," ucapnya.
Baca juga:
Viral Candaan dengan Igun, Saipul Jamil: Kalau Mau Jaga Perasaan Korban Jangan Diungkit Lagi
Diungkap Saipul Jamil, salah satu cara untuk menjaga perasaan korban adalah dengan tidak mengungkit kembali masalah ini di media sosial.
