Bensin Mahal, Pemerintah Diminta Buat Kebijakan Soal "Mobil Irit"

Perakitan mobil Toyota Etios di Karawang
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi

VIVAnews - Mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) di Tanah Air memantik para pelaku industri di sektor otomotif untuk bersuara demi kelangsungan 'hidup' mereka.

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Pelaku industri otomotif berharap pemerintah dalam Kabinet Kerja di bawah komando Joko Widodo-Jusuf Kalla bisa meluncurkan kebijakan yang lebih kondusif, bagi pengembangan kendaraan ramah lingkungan (green car) berbahan bakar alternatif.

Menurut Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), I Made Dana Tangkas, langkah ini tidak saja diperlukan untuk menunjang program pemerintah dalam hal menggalakkan penggunaan energi alternatif, namun juga dapat meningkatkan daya saing industri otomotif nasional dalam menghadapi tren pasar global ke depan.

“Pelaku industri siap untuk mendukung program meningkatkan efisiensi penggunaan BBM dan pemakaian energi alternatif, seperti gas, dan etanol,” kata I Made Dana Tangkas, saat menerima kunjungan Menteri Perindustrian Saleh Husin, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat 21 November 2014.

Menurut Made Dana, berbagai produsen otomotif dunia sejak beberapa tahun terakhir ini berpacu mengembangkan berbagai teknologi untuk menghemat pemakaian BBM, atau bahan bakar fosil. Selain melalui pengembangan teknologi hybrid, produsen mobil juga mengembangkan teknologi bahan bakar alternatif seperti gas dan etanol, termasuk menggunakan bahan bakar hydrogen.

Made mengklaim, Toyota saat ini juga telah berhasil mengembangkan kendaraan berbahan hydrogen seperti Fuel Cell Vehicle (FCV) yang dipamerkan dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 lalu di Jakarta.

Dijadwalkan, mulai 2015 mendatang, mobil FCV ini sudah mulai masuk ke pasar komersial di Amerika Serikat.

Toyota Indonesia, lanjut Made, juga telah mempunyai kemampuan untuk memproduksi mesin kendaraan berbahan bakar etanol. Sebab, pasarnya belum tersedia di dalam negeri, mesin ini kemudian diekspor ke sejumlah negara di Amerika Latin seperti Argentina.

“Sejak beberapa tahun terakhir, TMMIN secara kontinyu mengekspor mesin berbahan bakar etanol ke pasar negara Amerika Latin, yang antara lain digunakan untuk Toyota Hilux oleh produsen Toyota di negara tersebut,” katanya.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Baca juga:

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya