- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang ditempuh Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dipastikan akan sedikit "memukul" penjualan mobil di Tanah Air.
Kondisi ini diperparah dengan progres penjualan mobil yang disebut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bakal mengalami stagnasi hingga 2015.
Namun, ada kabar baik yang bisa dimanfaatkan para produsen otomotif untuk mengisi celah dompet mereka yang menipis. Salah satunya jeli melihat situasi negara lain yang tengah goyah, seperti Thailand misalnya.
Menurut Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, saat ini bisnis di sektor otomotif bisa melesat naik, karena pesaing bisnisnya, Thailand, tengah mengalami gejolak politik.
"Nuansa otomotif terhadap Indonesia positif saat ini. Karena Thailand kan terganggu, jadi Indonesia bisa lebih banyak ekspor," ujar Prijono, Selasa 25 November 2014.
Dia mengatakan, industri otomotif di Thailand yang selama ini dapat bertahan dari guncangan apa pun akhirnya goyah. Kondisi tersebut diyakini menjadi kesempatan Indonesia untuk berkembang di sektor ini.
"Saat ini, Indonesia kan ekspornya baru 200 ribu unit, sedangkan di Thailand sudah satu juta lebih. Kalau angka ekspor bisa lebih dari 200 ribu unit dengan diberikan insentif, saya kira Indonesia akan lebih maju," ucapnya. (art)
Baca juga: