- www.motorcycle.com
VIVAnews - Kawasaki belum lama ini menetaskan dua predator jalanan andalannya yang masuk dalam keluarga Ninja, H2 dan H2R. Motor itu dijual masing-masing dengan harga US$25 ribu atau setara Rp300 jutaan (kurs Rp12.033 per 1 dolar AS) untuk Ninja H2, dan US$50 ribu atau setara Rp601 jutaan untuk H2R.
Namun, dilansir Autoevolution, Rabu, 26 November 2014, produsen motor yang bermarkas di Jepang itu menyatakan tidak akan memproduksi kedua motor itu dalam jumlah banyak. Artinya, motor-motor ini tidak akan mudah Anda jumpai di diler-diler Kawasaki.
Kawasaki mengumumkan jika kedua motor itu baru akan dibuat jika adanya pemesanan di diler mereka. Jika tidak, mereka tidak akan membuatnya dan di-display untuk menarik konsumen. Keputusan ini diyakini Kawasaki penuh alasan, lantaran mereka meminta pelanggan untuk benar-benar memiliki keyakinan pada kemampuan beringas motor tersebut.
Dengan keputusan ini, praktis para pendamba Ninja H2 dan H2R akan dihadapkan masalah antrean inden. Terlebih, Kawasaki mengaku hanya akan membuat satu unit motor ini dalam satu hari.
"Ninja H2 dan H2R hanya akan dibangun pada permintaan. Jadi kami akan berurusan dengan daftar tunggu. Bahkan lebih karena cat H2 juga melibatkan pengerjaan yang sulit. Kami ingin membuat yang terbaik untuk pelanggan kami," sebut Kawasaki dalam keterangan resminya.
DP 20 persen
Untuk melakukan pemesanan terhadap Ninja H2 dan H2R, Kawasaki menyebut calon pelanggannya dapat melakukan pre-order dengan menempatkan dana panjer (DP) dengan nilai seperlima dari harga motor.
Artinya, jika H2 dibanderol sekira US$25 ribu dan H2R dengan US$50 ribu, calon pelanggan wajib membayar DP sebesar US$5 ribu atau setara Rp60 juta, dan Rp120 juta untuk H2R. Jika sudah melakukan DP tersebut, motor idaman Anda dikatakan aman, dan akan segera dibuat.
Menurut sumber Kawasaki di Kanada menyebutkan, jika permintaan pembelian barang dilakukan antara tanggal 4 dan 18 Desember, motor akan cepat tersedia. Namun, jika di luar dari tanggal tersebut, maka mereka akan pada daftar tunggu.
Tidak ada waktu pengiriman yang diberikan. Namun, motor pertama diharapkan akan dikirim pada akhir musim semi tahun depan.
Baca juga:
Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris
3 mahasiswi dari ITB yakni Clara Sinaga, Priscilla A. Napitupulu dan Saskia Febriend, menghadirkan solusi untuk mengatasi masalah kerontokan rambut non invasif
