Tips Berkendara Saat Musim Hujan

Banjir Menggenangi Akses Kampung Melayu - Tebet
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Memasuki musim penghujan, para pengendara diwajibkan lebih ekstra berhati-hati saat mengemudi. Sebab, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi mulai dari kurangnya visibilitas, jalanan licin, genangan air, serta terjadi pohon tumbang.

Dalam kondisi ini, pengendara memerlukan penyesuaian cara mengemudi dan kewaspadaan yang juga ekstra, serta diwajibkan untuk memeriksa kondisi mobil agar tetap prima.

Bahkan menurut perusahaan mobil asal Amerika Serikat, Chevrolet pun menyatakan, meskipun kendaraan sudah didesain dengan cukup modern, ditambah teknologi canggih, namun unsur keselamatan tetap utama.

"Oleh karena itu, dengan mengikuti saran-saran berikut, pengendara akan siap menghadapi jalanan yang basah sekalipun. Teknisi kami di diler juga dapat membantu pelanggan memastikan kendaraan mereka tetap prima untuk menghadapi musim hujan," kata Dadan Ramadhani, Customer Care Director, General Motors Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 29 November 2014.

Adapun di musim penghujan saat ini, Chevrolet Indonesia memberikan beberapa tips aman berkendara saat  hujan:

Pertama, tetap waspada dan perhatikan kondisi kelengkapan kendaraan. Kelengkapan yang dimaksud antara lain, nyalakan lampu utama yang dapat membantu penglihatan Anda saat kondisi jalan sudah minim cahaya dan berkabut.

Lalu, pergunakan lampu kabut jika kendaraan sudah dilengkapi dengan lampu jenis ini. Usahakan tidak menggunakan lampu hazard kecuali mobil saat terjadi hambatan.

Pastikan wiper dalam kondisi yang baik karena wiper yang aus tidak menyapu air secara efisien. Akibatnya, guyuran air di kaca depan mobil akan menurunkan tingkat visibilitas.

Kedua, periksa agar tekanan ban cukup dan pas. Selain itu, periksa tekanan dan alur ban mobil. Tekanan yang terlalu keras akan mengurangi daya cengkeram terhadap permukaan jalan.

Sebaliknya, kurangnya tekanan ban mobil akan menyebabkan mobil lebih mudah selip di jalanan basah.

Ketiga, penggunaan cruise control. Sistem cruise control sebaiknya tidak difungsikan pada jalanan basah. Sebab, cruise control berperan mempercepat atau memperlambat kendaraan untuk tetap dalam kecepatan yang telah ditetapkan.

Ketika ban kehilangan cengkeraman di jalanan basah, roda secara alami akan mulai melambat dan akan terus melambat sampai perubahannya sesuai dengan kecepatan kendaraan yang sebenarnya saat titik cengkeraman dikembalikan.

Jika cruise control diaktifkan, sistem akan mendeteksi perlambatan dan akan mencoba untuk mempercepat untuk meningkatkan kecepatan lagi. Hal ini akan menyebabkan satu atau seluruh ban kehilangan cengkeraman sepenuhnya. Keadaan ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali terhadap kendaraan sepenuhnya.

Keempat, atur jarak pengereman dan sebisa mungkin hindari Aquaplaning (genangan air). Hal ini dimaksud agar mobil bisa diperlambat saat melintasi genangan air untuk mengecilkan resiko terjadinya selip dan menambah jarak aman dengan kendaraan di depan.

Kecepatan yang lebih rendah juga mengurangi kemungkinan terjadinya selip disebabkan aquaplaning. Situasi ini terjadi ketika tapak dalam ban tidak lagi menyalurkan air dari permukaan jalan. Akibatnya, ban mulai "mengambang" pada lapisan air dan dari titik ini, ban (dan kendaraan) akan tergelincir.

Aquaplaning bisa dirasakan ketika lingkar kemudi tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespons gerakan kemudi. Gejala lain adalah pengendara melihat putaran mesin (RPM) naik turun secara tiba-tiba namun tanpa peningkatan kecepatan.

Pakai Uang Palsu Beli Narkoba dan Punya Senpi Rakitan, Pecatan TNI AL di Lampung Ditangkap

Hal ini biasanya disertai dengan perasaan kendaraan "berkedut" (ketika ban sejenak kehilangan pegangan, sebelum mendapatkan kembali kendalinya).

Ketika aquaplaning terjadi, pengemudi harus mengurangi kecepatan tanpa melakukan pengereman dengan cara mengurangi akselerasi secara bertahap.

Tunggu kendaraan hingga melambat dan memungkinkan ban untuk mendapatkan kembali cengkeraman.

Jika kendaraan mulai tergelincir, pengemudi harus menjaga kemudi ke arah yang dituju sampai mobil tersebut berjalan lurus lagi. Jaga tekanan konstan dan ringan pada pedal gas. Mengemudi secara halus adalah kuncinya.

Kelima, waspada di jalanan banjir. Usahakan untuk tidak melintasi jalan yang sudah tergenang banjir lebih dari setengah ban mobil.

Jika Anda harus melalui jalan yang tergenang, arahkan kendaraan anda ke  bagian tertinggi jalan, karena air berada pada titik dangkal di titik tersebut.

Gunakan gigi rendah - pertama atau "L" tergantung pada jenis transmisi. Jaga kecepatan konstan. Jangan angkat kaki Anda dari pedal gas.

Mesin yang melambat dapat membiarkan air masuk melalui pipa knalpot dan merusak catalytic converter. Anda juga tidak ingin filter udara depan ditembus oleh air, jadi mengemudilah dengan sangat lambat.

Masuklah ke dalam genangan dengan kecepatan tidak lebih dari 3 km/jam dan tambah menjadi 6 km/jam ketika Anda sudah berada di tengah genangan. Ini akan menciptakan gelombang haluan di depan kendaraan dan mengurangi air di sekitar mesin, mengurangi kemungkinan induksi air melalui saringan udara, dan juga kerusakan komponen listrik dan elektronik.

Kecepatan lebih tinggi dari ini hanya akan mendorong air ke dalam mesin melalui grille depan.

Pastikan hanya ada satu kendaraan ketika Anda melewati genangan agar Anda tidak harus berhenti jika kendaraan di depan anda berhenti.

Pastikan tidak ada kendaraan yang mengarah ke kendaraan Anda, karena ombak kecil yang ditimbulkan dapat mendorong air masuk ke kendaraan Anda, terutama jika gelombang air bergerak dengan kecepatan yang kencang.

Setelah keluar dari genangan, gunakan rem dengan perlahan untuk mengeringkannya. Injak rem dengan kaki kiri Anda jika Anda sudah familiar dengan teknik ini.

Lepas ketika Anda merasa rem mulai bekerja. Berhentilah sejenak untuk memeriksa dan memastikan tidak ada sampah seperti kantong plastik atau kotoran lain yang menempel di kisi-kisi radiator atau sirip belakangnya.

Keenam, mengemudi dengan cerdas. Mengemudilah secara halus dan hindari pengereman mendadak atau membelokkan kemudi secara tiba-tiba karena hal tersebut dapat memggoyahkan cengkeraman kendaraan Anda.

Rem sebelum Anda memasuki tikungan. Tambah kecepatan secara halus.

Tetap berada di jalur tengah atau di dekatnya, atau di puncak jalan, karena air cenderung berkumpul di tepi jalan.

Jaga jarak dengan kendaraan yang berada di depan untuk menghindari semprotan yang menyebabkan kaca kotor. Hal ini penting terutama jika Anda berada di belakang kendaraan yang berukuran besar.

Jika memungkinkan, mengemudilah di jalur yang ditinggalkan oleh kendaraan di depan karena bagian ini lebih kering dari bagian lain di jalan.

Kemenag Gelar Peringatan Nuzulul Qur'an Nasional Tahun 2024

Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman

Peringatan Nuzulul Qur'an tingkat nasional, digelar oleh Kementerian Agama atau Kemenag. Pada tahun 2024 ini, digelar di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, pada Rabu kemarin.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024