Cara Membedakan Shockbreaker Baru dan Rekondisi

Peredam kejut atau shockbreaker
Sumber :
  • iStock

VIVAnews - Murahnya komponen suku cadang sepeda motor membuat jenis kendaraan bermotor ini laris manis dibeli masyarakat. Selain buatan produsen resmi, banyak juga komponen yang dibuat oleh produsen swasta, atau istilahnya after-market.

Viral! Oknum Polisi Diduga Aniaya Istrinya, Ini Kata Polda Sumatera Utara

Salah satu komponen sepeda motor yang kerap memerlukan penggantian adalah peredam kejut, atau shockbreaker. Komponen ini berfungsi untuk meredam guncangan yang timbul, saat motor melintas di jalan yang tidak rata.

Semakin sering motor melintasi jalan rusak, atau tidak rata, umur shockbreaker juga semakin pendek. Kenyataan ini dimanfaatkan oleh sejumlah toko untuk mengeruk keuntungan yang lebih besar dengan cara menjual shockbreaker bekas pakai seharga komponen baru.

Sama-sama dari Luar Kota, Anies-Cak Imin Baru Silaturahmi Lebaran di H+6 Idul Fitri

Beragam cara ditempuh, agar komponen lama dapat terlihat layaknya baru saja keluar dari pabrik. Namun, jangan khawatir, karena ada beberapa tips yang bisa diikuti, agar Anda tidak tertipu, seperti yang dilansir dari situs Welovehonda:

1. Yang paling mudah adalah perhatikan batang besi shockbreaker yang berada di tengah, apakah terdapat goresan atau tidak. Ketika sedang bekerja, batang shockbreaker tersebut naik turun, sehingga bila terdapat goresan halus berarti barang tersebut pernah digunakan alias barang bekas.

Mejeng di Pameran Kopi Terbesar di Amerika, Produk Lampung dan Bajawa Bidik Pasar Gobal

2. Karena dicat ulang, biasanya shockbreaker rekondisi memiliki bau cat yang cukup tajam, dan lapisan cat sangat mudah terkelupas.

3. Cek lubang baut yang berada di bagian bawah shockbreaker, bila cat dan bagian sisi pada lubang baut tersebut cacat, atau rusak, berarti barang tersebut juga barang bekas. Namun, biasanya para pedagang nakal menutup kerusakan tersebut dengan menggunakan dempul.

4. Shockbreaker bekas, atau rekondisi biasanya harus dibubut ulang terkebih dahulu, sehingga bentuk jalur pada ulir akan terlihat tidak sempurna. Bagian itulah yang harus diperhatikan.

5. Lakukan tes cara kerja shockbreaker dengan cara pegang bagian atas dan bawah dalam posisi tegak lurus, kemudian tarik dan tekan kuat-kuat batang shockbreaker, lalu pastikan jalannya batang tidak tersendat.

6. Untuk lebih aman, baiknya membeli shockbreaker, atau suku cadang lainnya di bengkel-bengkel resmi, karena selain terjamin keaslian dan kualitasnya, suku cadang resmi juga lebih aman dan awet digunakan, sehingga bisa menghemat biaya perawatan.

Baca juga:

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya