- Dok: Volvo
VIVAnews - Mobil keluaran terbaru sudah banyak mengusung teknologi canggih yang diklaim dapat membantu pengemudi untuk berkendara dengan lebih aman dan nyaman.
Beragam sensor dan algoritma komputer dibuat demi memudahkan pengemudi untuk memantau kondisi sekitar, sebut saja lane departure warning, blind spot monitoring, smart city brake, dan lain sebagainya.
Meski terlihat canggih, khususnya bagi mereka yang awam tentang teknologi, namun ternyata beberapa fitur ini belum sepenuhnya bisa mengawasi dan melindungi penumpang di dalam mobil.
Jika sebelumnya VIVAnews sudah membahas mengenai kekurangan pada sistem , kali ini akan dibahas mengenai fitur keamanan yang berguna untuk memandu pengemudi jika hendak berpindah jalur.
Dilansir dari situs Autoevolution Kamis 11 Desember 2014, teknologi lane departure warning dan blind spot monitoring yang ada di sebagian besar mobil keluaran terbaru ternyata belum 100 persen aman.
Menurut riset yang dilakukan oleh American Automobile Association (AAA), meski blind spot monitoring memudahkan pengemudi untuk memantau obyek yang tidak terlihat di kaca spion, namun teknologi yang digunakan belum mampu mendeteksi mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Selain itu sistem canggih ini juga telat memberi peringatan pada pengemudi apabila ada sepeda motor yang berada di area blind spot.
Sementara itu lane departure warning akan menginformasikan pengemudi apabila ia hendak berpindah lajur tanpa menyalakan lampu sein terlebih dahulu. Namun sistem ini kurang efektif apabila kondisi marka jalan tidak sempurna, misalnya terkelupas atau catnya mulai luntur.
Jadi AAA menyarankan kepada pemilik mobil baru agar tidak sepenuhnya mengandalkan teknologi canggih ini saat sedang mengemudi, dan tetap memeriksa kondisi sekitar dengan cara lama yaitu memantau kaca spion dan melihat kondisi kiri, kanan dan belakang sebelum berpindah lajur.
Baca juga: