- Visor Down
VIVAnews - Produsen otomotif roda dua asal Jepang, Suzuki, rupanya tengah menyiapkan kelahiran produk terbarunya. Motor itu digadang-gadang akan mendaulat nama "Katana".
Dilansir Visordown, Selasa 6 Januari 2015, kepastian itu menyeruak setelah Suzuki diketahui telah mengajukan merek dagang dengan nama tersebut. Nama itu pernah digunakan untuk mesin lansiran 1980-an. Kemudian, nama tersebut juga digunakan skuter AY50, GSX600F, dan GSX750F.
Menurut Suzuki, nantinya nama Katana akan didaulat sebagai merek dagang untuk motor versi produksi massal dari motor konsep Recursion.
Namun demikian, Katana bukanlah satu-satunya nama lama yang akan dihidupkan kembali Suzuki. Sebab, perusahaan juga telah mengajukan permohonan merek dagang baru dengan logo Gamma.
Nama Gamma diketahui merupakan motor-motor lama Suzuki dengan mesin 2-tak yang terkenal di awal 1980-an.
Kembali ke nama Katana, motor ini sebelumnya memang telah dibocorkan majalah otomotif Jepang, Young Machine, yang memajang model terbaru motor Suzuki. Motor ini disebut merupakan hasil motor konsep Suzuki yang pernah dipamerkan di ajang Tokyo Motor Show 2013 lalu, yakni Suzuki Recursion Concept.
Sepintas, motor anyar ini memiliki sejumlah kemiripan dengan motor konsep Stratosphere yang pernah hadir 2005 silam, antara lain pada bagian knalpot, mesin dua silinder, dan bagian fairing-nya yang tertutup setengah.
Motor konsep Suzuki Stratosphere merupakan sepeda motor yang mengusung mesin enam silinder berkapasitas 1.100 cc. Sedangkan motor terbaru dari Suzuki ini mesinnya lebih kecil, dua silinder 600 cc.
Meski mesin kecil, motor ini juga termasuk bandel karena mampu menghasilkan tenaga hingga 100 Horse Power pada 8.000 rpm dengan torsi 74 ft.lb pada 4.500 rpm. Bobotnya mencapai 174 Kg.
Suzuki mengklaim motor baru ini menawarkan bahan bakar yang irit hingga 50 persen daripada motor sport lainnya di kelas sama, mesin 600 cc. (one)
Baca juga:
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
