Benarkah Boks di Atap Mobil Mengurangi Kestabilan?

Mobil SUV Subaru.
Sumber :
  • Subaruforester.org

VIVAnews - Berkendara ke luar kota, kerap dilakukan pada masa liburan. Contohnya, libur panjang Lebaran, atau Tahun Baru. Biasanya, jumlah penumpang yang ikut di dalam mobil juga lebih banyak, sehingga membuat barang yang dibawa menjadi lebih sedikit.

Aksesori Mobil Ini Berbahaya Jika Digunakan di Dalam Kota

Untuk mengatasi hal itu, banyak pemilik mobil yang menambah boks barang yang diletakkan di atap mobil. Komponen yang kerap disebut dengan roof box ini banyak dijual di toko aksesori mobil, dengan harga mulai dari Rp2 juta hingga Rp10 juta, tergantung mereknya.

Namun, menurut berita yang dilansir dari situs Nasmoco, Selasa 13 Januari 2015, ternyata penggunaan boks mobil ini memengaruhi kestabilan kendaraan, terutama saat melalui tikungan tajam.

Berapa Biaya untuk Rombak Rush Jadi Tujuh Penumpang?

Berdasarkan rumus momen torsi sederhana, yakni gaya dikali jarak, maka meletakkan beban 50 kilogram di atap misalnya, akan memiliki efek oleng sama dengan meletakkan beban 250 kg di lantai. Hal ini bisa terjadi, karena jarak boks atap ke roda sekitar lima kali lebih panjang ketimbang jarak lantai kabin ke roda.

Akibatnya, mobil dengan beban 50 kg di atap memiliki kecenderungan oleng sekitar 20 persen lebih besar. Kemiringan lebih ekstrem juga menimbulkan efek samping lain, yakni hilangnya traksi di roda depan bagian dalam. Hal ini membuat hampir seluruh cengkeraman yang dibutuhkan harus ditanggung oleh sisi luar ban saja.

Tips Sederhana Bersihkan Jok Mobil Kain

Sedangkan untuk sektor pengereman, tidak ada pengaruhnya menggunakan boks, atau tidak. Tetapi, karena mobil lebih menukik ke depan, saat pengereman maksimal, tidak disarankan untuk mengubah arah kemudi. Entengnya beban di belakang saat menukik, akan membuat bagian belakang mobil lebih mudah bergeser.

Satu hal yang mesti Anda perhatikan adalah, saat melewati jalan bergelombang yang tidak rata antara kanan dan kiri. Efek oleng yang terjadi juga lebih drastis dan suspensi butuh waktu lebih lama untuk mengembalikan posisi mobil. Efek ini akan terasa, apabila mobil dipacu dengan kecepatan di atas 60 kilometer per jam.

Baca juga:

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya