- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Mobil bekas memang menjadi pilihan alternatif bagi sebagian konsumen di Tanah Air. Terlebih bagi para konsumen yang hanya memiliki kocek pas-pasan, sudah barang tentu mereka akan menyasar mobil-mobil berharga terjangkau.
Namun terkadang, pembeli mobil bekas kerap tertipu dengan bodi mulus dan mesin yang tidak ngadat, meski usia mobil tergolong tua. Padahal, setelah lama dikendarai, mobil baru terasa tidak enak seperti lari ke kiri atau ke kanan. Usut punya usut, mobil itu ternyata bekas tabrakan.
Nah, agar tidak menjadi korban, sebaiknya sebelum membeli Anda harus jeli memperhatikan ciri-ciri khas mobil bekas tabrakan. Selain itu, usahakan melakukan pengetesan di jalan raya.
Seperti dilansir PlazaToyota, hal yang penting untuk diperhatikan adalah kondisi cat mobil, mulai dari grille, kap, dan pintu. Jika kondisi cat berbeda atau belang, besar kemungkinan rusak akibat tabrakan dan kemudian dicat kembali.
Meski cat cukup mulus, biasanya terdapat sisa kompon di bagian yang pernah mengalami benturan. Jadi memang harus diperiksa secara detail di segala sudut.
Ciri lainnya adalah ketika mobil dilarikan pada kecepatan di atas 40 km/jam di jalanan yang bagus atau rata, biasanya setir menarik ke satu sisi, kanan atau kiri.
Hal itu terjadi karena jarak pijak roda depan atau belakang berubah atau tidak sesuai dengan aslinya akibat benturan kencang. Artinya, ada sasis yang harus diluruskan karena bengkok terkena benturan.
Kemudian, perhatikan juga radius putar. Biasanya mobil bekas tabrakan memiliki radius putar berbeda antara ke kanan dan kiri. Ini akibat perbedaan jarak pijak depan dan belakang. Untuk lebih memastikan sebaiknya Anda membawa ke bengkel spooring.
Perbaikan bodi yang kurang bagus dan penggunaan komponen murah dari mobil bekas tabrakan juga biasanya terlihat pada kebocoran karet kaca. Jika disemprotkan air di bagian itu, bakal terjadi rembesan air ke sisi dalam kaca (ruang dalam mobil). Artinya struktur bodi pernah mengalami hantaman keras. (one)
Baca juga: