- iStock
VIVA.co.id - Kegiatan membonceng selalu kerap dilakukan pengendara. Namun terkadang, masih banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana cara membonceng yang baik.
Menurut Agus Sani, Instruktur Safety Riding Wahana Makmur Sejati --Main Dealer Honda–DKI Jakarta Tangerang--, ada beberapa kebiasaan buruk yang kerap dilakukan pembonceng di atas motor.
Kebiasaan-kebiasaan itu bahkan dikatakannya dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Lantas, apa saja kebiasaan-kebiasaan tersebut? Berikut datanya seperti disampaikan WeloveHonda:
Duduk menyamping
Posisi duduk pembonceng disarankan mengikuti pengendara. Artinya, tidak duduk miring, agar keseimbangan pengendara saat melakukan manuver berbelok maupun menikung tetap stabil.
Tidak berpegangan
Pembonceng juga wajib berpegangan pada pengendara. Lutut pembonceng juga disarankan menempel ringan di pinggul pengendara. Hal ini dilakukan agar ketika pengendara melewati jalan sempit atau di antara mobil, lutut pembonceng tetap aman dan tidak terbentur.
Tidak fokus
Fokus saat berkendara tak hanya harus dilakukan si pembawa motor saja. Pembonceng dikatakan juga wajib fokus, agar dapat waspada terhadap hal-hal yang meningkatkan risiko buruk di jalanan.
Tidur di motor
Kebiasaan ini seringkali dijumpai di jalanan Indonesia. Padahal, tidur dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Tidur yang dilakukan pembonceng juga dapat mengganggu konsentrasi pengendara, terlebih badan si pembonceng bersandar tak karuan ke tubuh si pembawa motor.
Memainkan handphone
Sama seperti dua kebiasaan di atas, memainkan handphone juga dinilai dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Hal tersebut bertujuan agar ketika terjadi kecelakaan, pembonceng juga dapat mengantisipasi supaya cedera tidak terlalu fatal.
Bonceng lebih dari satu orang
Pembonceng disarankan tidak lebih dari satu orang. Artinya, hanya ada dua orang di atas motor saat berjalan di jalan raya. Kenyamanan pengendara dalam mengoperasikan sepeda motor merupakan hal yang penting, karena jika pengendara duduk terlalu ke depan akibat berboncengan lebih dari dua orang, maka akan sulit untuk melakukan manuver maupun mengoperasikan instrumen kelistrikan sepeda motor.
Baca juga: