Jangan 'Geber' Motor Baru Selama Inreyen, Mengapa?

Berkendara sepeda motor
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA.co.id - Dahulu, inreyen selalu dilakukan para pemilik motor baru. Tujuannya, yakni menyesuaikan mesin kendaraan selama beberapa waktu sebelum akhirnya dapat dipacu "bebas" di jalanan.

Namun, apakah inreyen masih berlaku saat ini? Mengingat banyak pemilik motor baru yang belum mengetahui fungsi dari inreyen.

Menurut Peter, salah seorang teknisi PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, inreyen saat ini tentu masih diperlukan. "Fungsinya untuk menyesuaikan kondisi suku cadang mesin, komponen motor baru pasti ada gesekannya," ujar Peter kepada VIVA.co.id.

Kata dia, masa inreyen terbagi berdasarkan jarak tempuh pertama kendaraan bermotor, yakni 500 kilometer (km), 1.000 km, dan 5.000 km. Ia juga menganjurkan jika selama masa inreyen, pengguna kendaraan diharuskan mematuhi sejumlah ketentuan sesuai yang tercantum dalam buku panduan manual kendaraan, termasuk dalam hal penggantian oli.

"Penggantian oli wajib untuk membersihkan partikel besi yang ada dalam mesin akibat gesekan selama masa inreyen," kata Peter.

Selain itu, hal yang paling penting dan perlu diperhatikan adalah, sepeda motor baru jangan langsung "digeber", alias dipakai dalam performa maksimal selama masa inreyen. Pembukaan gas juga harus disesuaikan dengan jarak tempuh awal sepeda motor. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada mesin motor agar lebih awet.

"Misalkan dari 100 sampai 500 km kita buka gas maksimal setengah, 500 sampai 1.000 km kita buka gas tiga perempat, setelah lewat 5.000 km baru kita dapat membuka gas sepenuhnya," ujarnya. (art)

Laporan: Dian Kosasih/Jakarta

Baca juga:

Mengenal Rem ABS, Masalah dan Solusinya

Tips Pedagang Ketahui Mobil Bekas Tabrakan
Oli mesin.

Tips Bedakan Oli Asli dan Oplosan

Banyak produsen nakal yang kini memproduksi oli palsu.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2017