- Cycleworld
VIVA.co.id - Bila kita menonton acara balapan motor di layar televisi, terkadang kita bertanya-tanya, dari mana para pembalap itu memiliki nyali sedemikian besar untuk menaklukkan tikungan dengan kecepatan tinggi.
Meski memang dibutuhkan keahlian khusus untuk bisa melakukan hal itu, namun ternyata, teknologi juga memiliki peran dalam hal ini. Seperti dilansir dari situs Cycleworld, Jumat 27 Februari 2015, akhir 2014 lalu perusahaan penyedia komponen asal Jerman, Bosch, baru saja mengenalkan teknologi baru yang disebut dengan Motorcycle Stability Control, atau MSC.
Layaknya Electronic Stability Control (ESC) yang ada pada mobil, MSC berfungsi membantu pengendara saat hendak menikung pada kecepatan tinggi. Besarnya tenaga mesin motor saat ini terkadang memang menjadi bumerang bagi pengendara. Terlampau banyak menarik tuas gas, maka dipastikan motor akan tergelincir.
MSC bekerja dengan menggunakan sensor yang disebut Inertial Measurement Unit, atau IMU. Dibantu dengan Global Positioning System (GPS), sensor ini akan memantau posisi motor secara terus menerus, apakah tegak, ataukah miring.
Saat motor sedang dalam posisi miring, komputer akan melakukan kalkulasi tenaga mesin, kecepatan motor dan daya cengkeram ban, sesuai dengan sudut kemiringan motor. Dengan mengandalkan data yang ada di dalam komputer, sistem bisa mengatur seberapa besar tuas rem harus ditekan, agar bisa keluar dari tikungan tanpa terjatuh.
Sistem juga akan mengatur bukaan tuas gas, sehingga pengendara tidak perlu takut kehilangan cengekraman ban. Selain itu, komputer juga mampu menghitung perpindahan titik berat yang terjadi saat pengendara berakselerasi, atau mengerem di tikungan.
Hingga saat ini, sistem MSC sudah digunakan di beberapa model motor keluaran KTM dan BMW. Rencananya, Bosch akan membuat versi murah MSC, sehingga bisa diaplikasikan di motor-motor yang kapasitas mesinnya kecil, seperti bebek atau skuter matik. (asp)
