- www.kesekolah.com
VIVA.co.id - Tidur di mobil merupakan solusi bagi sebagian orang yang merasakan kantuk saat berkendara. Hal itu memang sangat dianjurkan, lantaran kantuk saat mengemudi akan berbahaya karena berisiko tinggi terhadap kecelakaan.
Namun, ada beberapa kasus buruk bagi orang yang tidur di mobil. Mereka rentan mengalami kematian karena memilih tidur dengan mesin yang masih menyala.
Dilansir AstraWorld, biasanya sikap salah yang masih sering dilakukan pengendara yang ingin tidur di mobilnya karena tetap ingin mengaktifkan Air Conditioner (AC), dan mesin mobil tidak dimatikan. Padahal, mesin yang hidup itu bisa membahayakan. Terutama, bila ada gas buang yang masuk ke dalam kabin.
Seperti kita ketahui, gas buang mengandung karbonmonoksida (CO). Polutan ini tidak menimbulkan bau, tidak kasat mata, dan bila terhirup akan membuat tubuh lemas, tidur terasa lebih pulas. Yang lebih mengerikan, bila terhirup dalam jumlah yang sangat banyak, bisa mengakibatkan kematian.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebaiknya turunkan sedikit kaca mobil di posisi Anda tertidur. Tujuannya, sebagai celah untuk membantu sirkulasi udara dari dalam dan luar kabin.
Hati-hati, celahnya tidak usah terlalu lebar, untuk mencegah orang luar berbuat jahat terhadap kita maupun mobil kita. Tentu saja, pintu harus dalam posisi terkunci.
Lalu, atur posisi tidur senyaman mungkin. Terutama dengan memerhatikan kesehatan tulang punggung. Ratakan semaksimal mungkin kursi agar punggung berada pada posisi lurus, tidak tertekuk dan punggung tidak menahan beban berlebihan.
Carilah tempat parkir yang aman. Letak yang paling tepat adalah yang jauh dari ancaman aksi kriminalitas. Pilih lokasi yang tidak terlalu sepi. Minimal, lokasi yang membuat pelaku kriminal berpikir ulang bila hendak berbuat jahat.
Terakhir, jangan lupa mengaktifkan rem tangan saat parkir. Hal ini perlu kita lakukan supaya mobil tidak bergeser pada saat kita tertidur di dalamnya. (one)
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]