Waspada, Toyota Bakal Naikkan Harga Spare Part

Peluncuran Toyota Alphard dan Vellfire terbaru.
Sumber :
  • VIVA/Dian Tami

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat yang melemah beberapa minggu terakhir, membuat beberapa perusahaan otomotif harus menaikan harga jual produk mereka, salah satunya harga spare part.

Tak terkecuali perusahaan asal Jepang, Toyota, yang berencana menaikkan harga spare part. Hal itu disampaikan langsung oleh Rahmat Samulo selaku Marketing Director Toyota Astra Motor.

Mobil 'Alien' Toyota Siap Hebohkan Pameran GIIAS 2016

"Dampak kenaikan harga pasti ada, tapi kita selalu mencari cara menyiasati hal ini agar konsumen tidak terlalu terbebani," kata Samulo disela-sela peluncuran All New Alphard di kawasan Jakarta Pusat.

Namun melemahnya rupiah ini tak membuat pihaknya lantas menaikan harga mengikuti tingginya nilai tukar rupiah.

"Mungkin kalau dolar terus naik, tak menutup kemungkinan harga spare part akan ikut naik. Tapi kami tidak akan langsung menaikan dengan mengikuti tingginya dolar, tapi secara bertahap pastinya, pokoknya yang terbaik bagi konsumen dan itu yang akan kita perjuangkan," terang Samulo.

Nilai tukar rupiah saat ini telah menyetuh kisaran Rp13.000, hal ini membuat beberapa perusahaan otomotif akhirnya harus menaikan harga jual produk, sehingga menurunkan daya beli masyarakat.

Sienta Mengaspal, Bagaimana Nasib Toyota NAV1?

![vivamore="Baca Juga :"]

Toyota FT 86 Kena 'Recall', Bagaimana dengan Indonesia?
[/vivamore]
Mobil konsep Toyota FCV Plus.

Toyota Pamer Mobil Masa Depan di GIIAS 2016

Toyota FCV Plus tampil dengan desain futuristis.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016