Cegah Dibully, Polisi Akan Rekam Pengendara yang Ditilang

Razia Pengendara Sepeda Motor Di JLNT Kasablanka
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Beberapa waktu lalu, jagat maya diramaikan dengan kritik pedas para netizen terhadap kinerja aparat kepolisian, khususnya Polisi Lalulintas. Setidaknya, dua kasus yang mencuat belakangan ialah polisi yang semprit sopir bus TransJakarta dan seorang polisi yang dituduh rasis saat menilang pengendara mobil.

Sebagai langkah antisipasi, polisi pun kini dianjurkan untuk merekam video penilangan khususnya saat menghadapi pelanggar yang melawan.

Kabur saat Disidang, Napi Narkoba Ditangkap di Rumah Istri

Hal ini dinilai perlu dilakukan sebagai bagian dari barang bukti jika ada oknum pelanggar atau netizen yang mengunggah video, foto dan komentar yang mengada-ada alias jauh dari fakta.

Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono mengatakan, polisi akan merekam pelanggar yang ketika dilakukan penindakan melakukan 'perlawanan'.

Kata dia, pelanggar yang melawan biasanya beralibi macam-macam, misalnya anak jenderal atau salah seorang anggota kepolisian.

"Jadi kalau Polisi punya video kan enak konfirmasinya. Ini sudah mulai dijalankan," ujar AKBP Hindarsono seperti dikutip dari Divisi Humas Mabes Polri, Rabu 1 April 2015.

Ia melanjutkan, video itu bisa dijadikan bukti bila terjadi insiden-insiden seperti yang terjadi belakangan ini. Semisal kasus Polisi 'ngomel' di bus Transjakarta yang sempat menghebohkan media sosial beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul menyampaikan, meskipun bully di media sosial oleh masyarakat tidak selalu sesuai dengan fakta di lapangan, tetapi setidaknya fenomena ini bisa menjadi pelajaran bagi kepolisian.

Demi memenuhi harapan masyarakat, kata dia, Polda Metro Jaya akan berkomitmen untuk terus memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

"Kami jadi tahu, harapan masyarakat untuk melihat polisi benar bersih itu tinggi. Namun, jangan tidak mau disalahkan, polisi harus lebih instropeksi," tutur mantan Kabidhumas Polda Jawa Barat tersebut.

Bully di media sosial akan membuat Polisi menjadi lebih mawas diri untuk melakukan tugas. Alhasil, mereka seharusnya menjadi lebih tahu pelaksanaan tugas itu tidak mudah. "Itu akan membuat polisi merasa harus terus memperbaiki diri," ucapnya.

Ujung Maut Masalah Pelik Polisi

![vivamore="Baca Juga :"]

Polisi Tewas Gantung Diri di Rumah Kosong

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya